Blue Space Kalah dari SpaceX Milik Elon Musk untuk Proyek Pendaratan di Bulan

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Sabtu, 06 November 2021  /  11:19 am

Elon Musk, pemilik SpaceX, perusahaan yang fokus pada eksplorasi luar angkasa. Foto: Getty Image

NEW YORK, TELISIK.ID - Blue Space, perusahaan eksplorasi luar angkasa milik Jeff Bezos, harus menelan pil pahit usai kalah dari SpaceX perusahaan milik Elon Musk dalam proyek ke bulan yang direncanakan bersama NASA.

Jeff Bezos kalah sebagai penggugat atas gugatannya kepada NASA karena memberikan kontrak untuk proyek pendaratan ke bulan senilai 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp 41,7 triliun kepada SpaceX.

Hakim Federal Amerika Serikat Richard Hertling mengabulkan mosi pemerintah untuk menolak gugatan yang diajukan Blue Origin pada 16 Agustus 2021.

Jeff Bezos mengemukakan kekecewaannya atas kekalahan Blue Origin di meja hijau itu.

“Ini bukan keputusan yang kami inginkan. Tapi kami menghormati keputusan pengadilan dan berharap penuh agar NASA dan SpaceX bisa sukses menjalani kontraknya,” cuit Jeff Bezos melalui akun twitternya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (5/11/2021).

Dikutip dari Antara, NASA sebelumnya telah memutuskan untuk kembali melanjutkan kerjasama dengan SpaceX untuk misi pendaratan di bulan sesegera mungkin.

Baca Juga: Ini Pesan Abdullah Hammoud, Wali Kota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Baca Juga: Akhiri Kunjungan, dari Dubai Presiden Joko Widodo Kembali ke Tanah Air

Badan Antariksa Amerika Serikat itu kemudian melanjutkan akan tetap berkolaborasi dengan beberapa perusahaan lainnya untuk meningkatkan persaingan dan kesiapan komersial transportasi awak untuk bisa mencapai bulan.

NASA pun memilih untuk langsung melakukan penunjukan kepada SpaceX dan tidak memilih perusahaan lainnya.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) pada Juli 2021 pun ikut memihak NASA atas keputusannya untuk memilih penyedia pendarat bulan tunggal, menolak protes yang dilayangkan oleh Blue Origin.

NASA telah mencari proposal untuk pesawat ruang angkasa yang akan membawa astronot ke permukaan bulan di bawah program Artemis untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.

NASA mengatakan, akan ada peluang di kemudian hari bagi perusahaan lain untuk bermitra dengan NASA dalam membangun kehadiran manusia berjangka panjang di bulan lewat program Artemis, termasuk panggilan pada 2022 memenuhi industri AS untuk layanan pendaratan bulan awak berulang. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali