Ini Pesan Abdullah Hammoud, Wali Kota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 05 November 2021
0 dilihat
Ini Pesan Abdullah Hammoud, Wali Kota Muslim Pertama di Amerika Serikat
Abdullah Hammoud, Wali Kota Muslim pertama di negara bagian Michigan. Foto: Repro Inews TV

" Pria berusia 31 tahun itu mengalahkan pesaingnya wali kota petahana, Gary Woronchack, dengan perolehan suara sebanyak 55 persen "

MIGHIGAN, TELISIK.ID - Abdullah Hammoud mengukir sejarah baru dalam perpolitikan di Amerika Serikat (AS), ia menjadi wali kota Muslim pertama di Negara Bagian Michigan, AS.

Hammoud mendapatkan posisi itu setelah memenangkan pemilihan umum di Kota Dearborn.

“Untuk semua anak-anak muda yang telah berjuang karena takdir atau etniknya di sini, untuk semua yang pernah merasa jika nama kalian tidak diterima di sini, dan untuk para orang tua kami yang dipermalukan karena kemampuan bahasa Inggris kalian namun masih bertahan. Hari ini adalah bukti jika kalian adalah warga Amerika seperti yang lainnya,” ucap Hammoud dalam pidato kemenangannya di hadapan para pendukungnya dan warga Michigan seperti dilansir Inews TV,  Jumat (5/11/2021).

Pria berusia 31 tahun itu mengalahkan pesaingnya wali kota petahana, Gary Woronchack, dengan perolehan suara sebanyak 55 persen pada Selasa (2/11/2021).

Saat Hammoud memasuki kantornya pada awal tahun depan, dia akan menjadi oran Arab Muslim pertama yang memimpin hampir 110.000 warga Michigan.

Kemenangan Hammoud tentu saja menarik banyak perhatian dan rasa bahagia para pendukungnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Dearborn dipimpin oleh wali kota yang kurang menerima etnik Arab dan sempat memiliki beberapa masalah dengan warga lokal yang berketurunan Arab.

Baca Juga: Akhiri Kunjungan, dari Dubai Presiden Joko Widodo Kembali ke Tanah Air

Baca Juga: 
Kunjungi Dubai Expo, Jokowi Perkenalkan Potensi Alam dan Wisata Indonesia ke Putra Mahkota MBZ

Howell, di antara para ahli lainnya, mengatakan, dia memperkirakan lebih dari setengah populasi Dearborn adalah keturunan Arab. Ini menjadi sebuah fakta yang tidak tercermin oleh Sensus Amerika Serikat, yang menghitung populasi Arab sebagai kulit putih, yang mengarah ke penghitungan yang kurang.

Dikutip dari CNN Indonesia, sebelum maju ke pemilihan wali kota, Abdullah Hammoud sudah tiga periode menjabat sebagai Dewan Perwakilan Daerah di Michigan.

Dearborn sendiri merupakan kota berpenduduk 100 ribu jiwa dan menjadi salah satu kota yang memiliki populasi warga Arab-Amerika terbesar di negara itu.

Namun, kota itu juga pernah memiliki catatan hitam saat dipimpin oleh Orville Hubbard. Ketika itu, ia menciptakan segregasi sosial dengan mencegah keluarga kulit hitam pindah ke komunitas, yang saat itu, sebagian besar kulit putih.

Hubbard menjabat dari tahun 1942 hingga 1977. Ia lalu meninggal pada 1982.

Di tahun 2015, ketika muncul tekanan dari Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, Dewan Kota Dearborn memutuskan menghapus nama Hubbard dari ruang dansa pusat kota, dan patung yang ada di Balai Kota dipindahkan.

Selama beberapa dekade terakhir, Dearborn menjadi lebih beragam secara ras. Sekitar sepertiga penduduk kota merupakan keturunan Timur Tengah dan 4 persen penduduk berkulit hitam. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali
 

Artikel Terkait
Baca Juga