Bukan Anak Kandung Kaisar Jepang Naruhito, Pangeran Hisahito Bakal Naik Tahta

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 09 September 2024  /  10:03 am

Pangeran Hisahito (tengah), ditemani oleh orang tuanya Pangeran Akishino (kiri) dan Putri Kiko (kanan). Foto: Repro Reuters

TOKYO, TELISIK.ID - Pangeran Hisahito dari Jepang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada Jumat lalu. Peristiwa ini menjadi perhatian besar karena Hisahito adalah laki-laki pertama yang mencapai usia dewasa dalam keluarga kerajaan Jepang dalam hampir empat dekade.

Kejadian ini menandai momen penting dalam sejarah kekaisaran Jepang yang tengah menghadapi krisis generasi muda, sebuah masalah sosial yang turut memengaruhi masyarakat Jepang secara keseluruhan.

Hisahito, yang merupakan pewaris takhta Jepang, bukanlah putra Kaisar Naruhito. Hisahito adalah keponakan Naruhito, putra dari Putra Mahkota Akishino. Akishino sendiri adalah laki-laki terakhir yang mencapai usia dewasa dalam keluarga kekaisaran, yakni pada tahun 1985.

Dengan demikian, Hisahito akan melanjutkan garis suksesi setelah ayahnya, menjadi calon kaisar masa depan Jepang.

Saat ini, keluarga kekaisaran Jepang terdiri dari 17 anggota, namun hanya empat di antaranya yang laki-laki. Hisahito menjadi yang termuda di antara mereka.

Baca Juga: 6 Pekerjaan Aneh di Jepang tapi Gaji Besar, Bikin Pusing Sangking Anehnya

Pada usianya yang ke-18, Hisahito memasuki usia dewasa yang berarti dirinya siap untuk melanjutkan tugas-tugas kerajaan yang lebih besar di masa depan.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Hisahito mengatakan bahwa dirinya ingin menikmati waktu yang tersisa di sekolah menengahnya.

"Saat ini saya ingin menghargai waktu yang tersisa di sekolah menengah," ucap Hisahito seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (9/9/2024).

Selain menjalani pendidikan, Hisahito juga dikenal sebagai seorang yang sangat tertarik pada alam, khususnya serangga. Bahkan, ia telah ikut menulis sebuah makalah akademis tentang survei capung di tanah milik keluarganya yang terletak di Akasaka, Tokyo.

Ketertarikannya pada ilmu pengetahuan menunjukkan sisi intelektual Hisahito yang dapat menjadi aset penting dalam memimpin Jepang di masa depan.

Namun, status Hisahito sebagai pewaris tahta membawa tantangan tersendiri. Kekaisaran Jepang saat ini dihadapkan pada masalah besar terkait aturan suksesi yang tidak mengizinkan adanya permaisuri.

Dalam Undang-Undang Kekaisaran tahun 1947, yang didasarkan pada nilai-nilai konservatif, hanya laki-laki yang diizinkan untuk naik tahta. Aturan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan suksesi kekaisaran di masa depan, terutama karena keluarga kekaisaran kekurangan anggota laki-laki.

Pemerintah Jepang saat ini tengah mendiskusikan berbagai cara untuk menjaga stabilitas suksesi tanpa melibatkan wanita. Salah satu topik yang menjadi perdebatan adalah apakah sistem kekaisaran Jepang harus diubah agar wanita, seperti sepupu Hisahito, Putri Aiko, dapat diizinkan untuk menjadi pemimpin.

Baca Juga: Gawat, Jepang Bakal Kehilangan 25 Juta Jiwa

Aiko, putri tunggal Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, adalah calon favorit masyarakat untuk menjadi permaisuri. Meskipun Aiko berasal dari garis keturunan langsung kaisar, hukum yang berlaku saat ini melarangnya untuk naik tahta.

Sebelumnya, setelah kelahiran Aiko, ada usulan untuk mengubah hukum suksesi agar perempuan bisa menjadi kaisar. Namun, usulan tersebut akhirnya ditunda setelah kelahiran Hisahito pada tahun 2006. Dengan hadirnya Hisahito, harapan bahwa garis keturunan laki-laki dapat diteruskan tanpa perlu melibatkan perempuan, kembali mengemuka.

Secara garis besar, urutan suksesi kekaisaran Jepang saat ini adalah sebagai berikut: Kaisar Naruhito memegang posisi tertinggi sebagai kaisar. Di urutan kedua adalah adik laki-lakinya, Putra Mahkota Akishino. Sementara itu, Hisahito, putra Akishino, berada di urutan ketiga dalam garis suksesi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS