Bukan Seorang Single Parents, Ini Perjuangan Ibu Dua Anak jadi Tulang Punggung Keluarga
Reporter
Sabtu, 15 Juli 2023 / 7:09 pm
BUTON, TELISIK.ID - Bukan seorang single parents, namun ini perjuangan Wa Diu (44), ibu dua anak yang menjadi tulang punggung keluarga.
Wa Diu atau biasa di sapa mama Dira, merupakan warga Desa Kaumbu Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton harus menerima kenyataan bahwa sampai hari ini suaminya belum memiliki pekerjaan yang tetap.
Dia harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dengan membuat aneka kue dan membuat kerajinan tangan dari rotan dan nentu sehingga menjadi anyaman yang bervariasi. Seperti talang ngencu, busara, tempat tisu, hingga tempat gelas.
Dia harus bangun lebih awal sekitar pukul 03.00 pagi untuk membuat kue, lalu dia jajakan di depan warung kecilnya. Biasanya ketika siang hari, dia lanjutkan untuk membuat anyaman berlanjut hingga malam. Rutinitas itu selalu dia lakukan setiap hari.
Baca Juga: Rela Tak Bermain, Siswa SMP di Wakatobi Pilih Jualan Keliling Sepulang Sekolah
Suaminya hanya seorang sopir dadakan yang bekerja ketika ada yang memesan jasanya. Mobil yang dikemudinya pun milik orang tuanya.
Wa Diu mengatakan, dalam hidup ini harus banyak bersabar, manusia tidak akan pernah tau nasib seperti apa ke depan. Yang perlu dilakukan hanya berusaha.
Ia berharap suaminya dapat memanfaatkan ijazah yang dia miliki, namun hingga kini dia masih bertahan di kampung untuk menunggu orderan barangkali ada yang membutuhkan jasanya.
"Nasib saya sudah seperti ini, saya tidak lanjut sekolah tapi tuhan beri saya kelebihan ini, hingga bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Saya harap suami saya juga bisa memanfaatkan ijazahnya, namun keberuntungan belum berpihak kepada kami. Untuk itu saya selalu memotivasi ke dua anakku untuk terus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, gapai mimpi dan cita-cita kalian," jelasnya, Sabtu (15/7/2023).
Wa Diu tidak pernah menyalahkan takdir, ia hanya perlu menikmati setiap proses yang dia lewati. Dia sangat bersyukur sang suami masih bisa menemani dirinya dan anak-anak. Meskipun seperti itu, suaminya selalu mengajak keluarganya bertamasya.
Ketika ditemui, Wa Diu sedang membuat anyaman tempat gelas yang telah dipesan oleh customernya. Dia mengatakan meskipun tidak ada pesanan, selalu membuat anyaman.
"Ini saya buat tempat gelas sudah dipesan sama orang Makassar. Meskipun tidak ada pesanan saya selalu menganyam untuk mengisi waktu luang, sudah biasa juga tidak tidur siang. Sambil jaga warung juga," jelasnya.
Wa Diu ini menjadi salah satu pengrajin di desa yang memiliki banyak customer. Bahkan hasil kerajinanya sudah sampai di Papua. Pada tahun 2019 ia pernah ikut pelatihan hingga ke Kota Kendari yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Single Parents dan Jualan Sayur, Ibu Ini Sukses Sekolahkan Anak
Customernya mengungkapkan, anyaman dari Wa Diu memiliki kualitas bagus, barangnya kokoh dan awet, dia tidak pernah berpindah ke tempat lain. Selain itu harganya cukup bersahabat.
"Saya sudah lama langganan sama beliau ini. Biasa saya bayar di awal meskipun belum ada barangnya. Hasil anyamanya kokoh dan awet. Saya sangat memperhatikan kualitas, karena barang yang saya ambil ini untuk saya jual kembali," jelas salah seorang pelanggan Wa Diu, Mega.
Ini menjadi berkah untuk dirinya, meskipun suaminya tidak memiliki pendapatan yang jelas, namun tuhan memberikan mereka rezeki melalui banjiran orderan dari anyaman dan kue.
Besar harapanya agar ke dua anaknya bisa sampai ke perguruan tinggi. Meskipun sekarang anak pertamanya masih kelas tiga SMA, anak kedua masih SMP. Kini dia selalu menyisihkan sebagian penghasilanya untuk biaya pendidikan anaknya. (B)
Penulis: Febriyani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS