Rela Tak Bermain, Siswa SMP di Wakatobi Pilih Jualan Keliling Sepulang Sekolah

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Sabtu, 15 Juli 2023
0 dilihat
Rela Tak Bermain, Siswa SMP di Wakatobi Pilih Jualan Keliling Sepulang Sekolah
Malik, bocah SMP asal Wakatobi yang berdagang kue keliling menggunakan sepeda. Foto: Wiwik Prihastiwi/Telisik

" Malik, siswa SMP asal Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, mengais rezeki dengan berdagang kue keliling menggunakan sepeda "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Seorang siswa SMP di Wakatobi rela jualan keliling. Hal tersebut ia lakukan untuk mendapatkan uang jajan. Malik, siswa SMP asal Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, mengais rezeki dengan berdagang kue keliling menggunakan sepeda.

Karena keterbatasan ekonomi sehingga ia sulit mendapatkan uang jajan dari kedua orang tuanya.

"Awalnya kalau saya minta uang jajan, pasti jawaban nenek atau ibu selalu tidak ada. Jadi saya jualan saja," ucapnya.

Sepulang sekolah bukannya menghabiskan waktu untuk bermain seperti teman-teman seusianya, Malik lebih memilih berdagang kue milik orang lain dengan cara keliling mendatangi kantor-kantor untuk menawarkan kue dagangannya.

Setahun berdagang kue, ia jadi tahu lokasi untuk berjualan sehingga pembeli tidak bosan dengan dagangannya.

Baca Juga: Single Parents dan Jualan Sayur, Ibu Ini Sukses Sekolahkan Anak

"Supaya pembeli tidak bosan, jadi kadang hari ini di Manugela, besok di Numana, kemudian di Mandati III," lanjutnya.

Berdagang dengan cara keliling di usianya sekarang tak mudah bagi Malik, yang kadang mendapatkan ejekan dari teman-temannya. Walaupun demikian, Malik berusaha untuk cuek dan tetap berdagang.

"Ada yang kadang ngejek, ngapain jualan mending main saja. Tetapi saya tidak pikirkan itu. Karena biasa teman-teman yang ngejek itu kalau saya punya uang mereka minta juga. Meski begitu, masih ada teman-teman yang baik," ujarnya.

Malik menuturkan, jika berhasil menjual kue Rp 10.000 maka upah yang didapatkan sebesar Rp 1.000. Malik berdagang dari sepulang sekolah hingga sore dan kadang sampai Maghrib.

Sehari, upah yang didapatkan dari hasil dagangannya bisa memperoleh Rp 20.000. Dengan upah tersebut, tidak lupa ia bagikan ke orang tuanya.

Baca Juga: Nasib Penjual Minyak Tanah di Tengah Gempuran Gas Elpiji

"Upahnya saya kasih ke nenek dan sisihkan juga buat uang jajan saya," urainya.

Salah seorang warga Mola, Zahra, saat ditanya mengenai sosok Malik, mengaku  tidak mengenalnya. Namun ketika diperlihatkan foto Malik, Zahra menuturkan, ia sering melihatnya berdagang dengan sepeda.

"Oh itu yang sering berdagang kue dengan sepeda. Biasanya saya sering lihat lewat di jalan berjualan menggunakan sepeda. Saat sore itu masih terlihat berjualan," lanjut Zahra. (B)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga