Sebatang Kara Ditinggal Suami dan Anak, Nenek Ini Bertahan Hidup karena Sampah

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 17 Mei 2024
0 dilihat
Sebatang Kara Ditinggal Suami dan Anak, Nenek Ini Bertahan Hidup karena Sampah
Nenek Sufia hidup sebatang kara, bertahan hidup dengan memungut sampah. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Nenek Sufia berusia 65 tahun, hidup sebatang kara tak miliki keluarga, hanya bertahan hidup dengan sampah yang dipungutnya setiap hari "

KENDARI, TELISIK.ID - Mengulas pilu kisah seorang nenek di Kendari yang hidup sebatang kara tak miliki keluarga, hanya bertahan hidup dengan sampah yang dipungutnya setiap hari.

Keseharian nenek ini dihabiskan untuk mencari sampah yang bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Nenek bernama Sufia berusia 65 tahun, setiap hari mangkal di dekat Citraland Kendari setelah seharian berkeliling mencari sampah yang dibuang masyarakat. Mulai dari sampah plastik maupun besi-besi bekas untuk ditimbang.

Hidupnya yang sebatang kara setelah anak dan suaminya meninggal dunia, tak ada lagi yang membantunya dan menguatkan dirinya, namun tidak membuatnya menyerah.

"Hanya tetanggaku yang liat saya sakit dan kalau saya sakit tidak bekerja tetanggaku yang bantu," katanya sambil tersenyum menahan air mata.

Baca Juga: Kisah Seorang Kakek di Kendari Cari Nafkah dari Kardus Bekas demi Pengobatan Istri

Saat ditemui Telisik.id, sang nenek tersenyum hangat menyambut. Terlihat tangan keriputnya meraih satu persatu botol sembari memilah-milah sampah yang didapatkannya.

Setiap hari, nenek Sufia bangun pagi lalu pergi ke tempat pembuangan sampah untuk mencari sampah yang bisa dijual kembali.

Ia memungut berbagai macam sampah, seperti plastik, botol bekas, dan karton. Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan dan dijual ke pengepul barang bekas.

Meski penghasilan nenek dari menjual sampah tidaklah banyak, hanya cukup untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya, ia tetap bersyukur dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana serba kekurangan.

Meskipun terkadang ia tidak mendapatkan uang sama sekali, nenek Sufia tetap sabar dan tegar dalam menjalani hidupnya.

Namun di balik ketegarannya, tersimpan rasa kesepian dan kesedihan yang mendalam. Ia hidup tanpa keluarga, suami dan anaknya sudah meninggal. Di saat sakit, ia hanya bisa dirawat oleh tetangganya.

Salah seorang pengemudi ojek online, Rian, mengaku terharu dengan kegigihan sang nenek dalam mencari nafkah meskipun di tengah keterbatasan dan usianya.

Baca Juga: Meski Sudah Renta, Kakek 70 Tahun Ini Jualan Jambu Mente di Atas Trotoar

"Menjadi tamparan untuk kita anak muda yang masih suka mengeluh. Nenek itu saja meskipun sudah tua tapi masih kerja keras untuk penuhi kehidupannya," tutur Rian.

Sementara seorang yang lewat, Ebi, mengaku sering melihat para pemulung berjejeran di pinggir jalan, bahkan ada yang membawa anak-anaknya, juga sang nenek.

"Sedih lihat mereka karena biar hujan mereka tetap jalan mendorong gerobak, kadang adami yang bawakan bantuan," kata Ebi. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga