Bulog Pastikan Stok Beras di Sulawesi Tenggara Aman Jelang Ramadan

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Senin, 20 Februari 2023  /  9:51 pm

Direktur Keuangan Perum Bulog Pusat, Bagya Mulyanto mengatakan stok beras di Sulawesi Tenggara aman hingga ramadan tiba. Foto: Nur Khumairah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara memastikan jika stok beras aman, bahkan hingga ramadan 2023 mendatang.

Direktur Keuangan Perum Bulog Pusat, Bagya Mulyanto mengatakan pada 2023 ini, Bulog akan mengadakan 1,5 juta ton pengadaan beras. Namun dari Badan Ketahanan Pangan Nasional menargetkan sekitar 2,5 juta ton.

"Akan kita capai bersama-sama agar dapat merealisasikan di dalam negeri sebesar 2,5 juta ton. Pada 2023 ini secara nasional, pengadaan beras sebesar 14 ribu ton yang sifatnya masih spot serta beberapa diambil oleh penggilingan yang berada di kampung-kampung," ujarnya, Senin (20/2/2023).

Baca Juga: Pj Wali Kota Kendari Titip Pesan Ini Saat Terima Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI

Operasi pasar selama COVID-19, seperti pada Desember 2022 lalu mencapai 400 ribu ton dan sejak Agustus hingga Desember 2022 sekitar 200 ribu ton telah disebar dalam operasi pasar. Sedangkan pada Januari 2023 rata-rata sebesar 120 ribu ton untuk operasi pasar.

Ia juga menyebut sejak Januari 2023 telah mencapai 180 ribu ton dan ini karena ada kecenderungan harga naik. Selain itu, pihaknya juga melakukan pola operasi pasar dari distributor langsung pada pengecer dengan pengemasan lima kiloan sehingga pemantauannya lebih mudah.

"Akan kami teruskan sehingga harga lebih turun lagi, dan masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang lebih masuk akal," tuturnya.

Di sisi lain stok beras nasional saat ini sekitar 460 ribu ton. Ini digunakan untuk intervensi pasar dengan menjual langsung pada pengecer tepung terigu sekitar 435 ribu ton, telur 46 ton, daging sapi 415 ton, gula pasir 9 ton. Minyak goreng 4.845 kilo liter yang mana ini masih berjalan dengan kementerian perdagangan dan perindustrian untuk mendapatkan minyakita.

Realisasi penjualan minyak goreng hingga saat ini 8 juta kilogram. Operasi di Sulawesi Tenggara telah dilakukan di beberapa daerah seperti di cabang (Raha, Unaaha, Kolaka). Penyerapan untuk Sulawesi Tenggara terhadap beras operasi pasar sebesar 6700 ton untuk bencana alam sebesar 600 ton, golongan anggaran (ASN) 7,9 ton.

Ia mengaku persediaan saat ini cukup untuk mendukung operasi pasar, bencana alam, maupun golongan anggaran di Sulawesi Tenggara (Kanwil) 479 ton, Baubau sebanyak 403 ton, Unaaha sebanyak 1300 ton, Bombana sekitar 800 ton, Raha sekitar 500 ton, dan Kolaka sekitar 600 ton.

"Menurut perhitungan kami cukup, karena mendatangkan juga dari Jawa," bebernya.

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Belum Diterapkan di Kota Kendari

Selain itu, Djarot Saiful Hidayat, Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan akan mengecek kesediaan pangan. Ia menyebut institusi yang terkait bisa melakukan stabilisasi harga pangan. Selain itu, ia juga berharap sinergi antara Kementerian Pertanian, Bulog, harus satu kata. Sehingga keputusan yang diambil oleh pemerintah tepat.

"Sekarang di lapangan memang terjadi kekurangan pangan, makanya harus import. Supaya, ada stabilisasi harga pangan. Karena beras penyumbang inflasi terbesar di sektor pangan," bebernya.

Ia juga mengatakan Kementerian Pertanian harus menggenjot produksi beras, karena sebentar lagi akan memasuki panen raya untuk nanti diserap oleh Bulog dalam rangka menghadapi bulan puasa dan idul fitri. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS