Buntut Panjang Tambang Pasir Nambo yang Merusak Lingkungan

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Selasa, 22 November 2022  /  9:01 pm

Sejak pemerintahan Kota Kendari sebelumnya, dampak kerusakan tambang pasir di kawasan nambo masih menjadi polemik hingga kini. Foto: Nur Khumairah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Sejak pemerintahan Kota Kendari sebelumnya, dampak kerusakan tambang pasir di kawasan Kecamatan Nambo masih menjadi polemik hingga kini.

Saat digelar rapat koordinasi pengolahan pasir di kawasan Nambo, beberapa perwakilan mengeluarkan uneg-unegnya mengenai permasalahan yang mereka alami.

Dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh kelompok usaha bersama (KUB) Asri Perkasa, atas pengelola tambang pasir di Kecamatan Nambo masih berbuntut panjang.

Hal ini berdasarkan laporan dari para aktivis Pemerhati Lingkungan Aliansi Nusantara, yang diungkapkan oleh Saleh.

Baca Juga: BLT BBM Tahap Dua di Kendari Cair Hari Ini

Muhammad S, mengaku dampak yang ditimbulkan dari tambang pasir tersebut adalah kondisi lingkungan yang sudah tercemar.

Saleh juga menilai, jika tambang tersebut sangat merugikan lingkungan di masa yang akan datang, meski saat ini tak sedikit masyarakat yang hidup dari tambang pasir itu.

Ia menyebut, jika limbah yang disalurkan langsung ke laut sangat dekat dengan Pantai Nambo, sehingga membuat wisata andalan Kota Kendari itu berwarna coklat akibat tercemar.

Dari hasil koordinasi yang dihadiri oleh Sekda Kota Kendari, Katua DPRD, Dinas ESDM Sulawesi Tenggara, Dinas PUPR Sulawesi Tenggara dan beberapa dinas terkait untuk menentukan dari segala sisi demi menemui titik terang permasalahan yang dihadapi.

Sementara itu, Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala masih mencari solusi terkait polemik tambang di area itu.

Baca Juga: Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Pelihara Kucing

"Kita berupaya mencari solusi pengendalian tambang pasir Nambo, supaya masyarakat yang hidup di sana tidak kehilangan lapangan kerja," tuturnya, Selasa (22/11/2022).

Menanggapi itu, Kapolresta Kendari, Muh Eka Fathurahman, akan membuat tim terpadu menindaklanjuti tuntunan masyarakat yang nantinya, ia akan menjadi ketua tim tersebut.

"Sampai saat ini laporan dari teman-teman aktivis masih ada, saya belum bisa menyimpulkan situasi lapangan sebelum saya turun, secepatnya hasil dari tim ini akan segera kami sampaikan," ungkapnya. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: KardinĀ 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS