Cadangan Beras di Buton Selatan Dipastikan Aman hingga Lebaran

Ali Iskandar Majid

Reporter

Senin, 18 Maret 2024  /  7:44 pm

Pj Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman Beserta Jajarannya Bersama Kepala Bulog Baubau, Muhammad Akbar Said Memeriksa Persediaan Barang Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Menuju hari Raya Idul Fitri 1445 H, Pemkab Buton Selatan memastikan cadangan beras aman. Hal ini dilakukan dalam upaya pengendalian inflansi.

Pj Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman memastikan persediaan cadangan beras yang ada bisa cukup untuk beberapa bulan kedepan di wilayah Kabupaten Buton Selatan.

Terlebih kata dia, tujuan lain dari pengecekan persediaan bahan pokok seperti gula, minyak goreng dan beras adalah untuk mengendalikan harga komoditas tersebut di pasaran, utamanya adalah harga beras.

Budiman mengaku, tentunya langkah tersebut sebagai salah satu pengendalian inflansi harga barang pokok yang sering terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya.

Baca Juga: Curhat Nelayan Buton Selatan Soal Pengelolaan Ikan

Oleh sebab itu, Pemkab Buton Selatan tidak ingin menciptakan keresahan di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Terlebih, tambah dia, persoalan beras menjadi sangat krusial serta berpotensi memicu keresahan di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi hal prioritas bagi Pemkab untuk langsung turun memantau.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa tengah mengupayakan pemerataan harga beras di seluruh Kecamatan se-Buton Selatan, khususnya pada 3 Kecamatan kepulauan seperti Pulau Kadatua, Siompu dan Batu Atas, agar diadakan program pasar inflansi.

Bukan hanya pemerataan harga beras, namun ia menyoroti harga beras yang selalu naik. Dalam keterangannya, kata dia, pihak Pemkab Buton Selatan tidak mengindahkan permainan harga yang begitu tinggi yang memicu keresahan masyarakat. Terlebih, menyebarnya informasi yang membuat kegaduhan terkait persediaan beras yang kosong.

Informasi seperti inilah yang menjadikan harga beras semakin meroket di pasaran. Sehingga menimbulkan aktivitas penimbunan beras yang berlebihan di kalangan masyarakat yang semakin membuat beras menjadi langka.

Olehnya itu, ia mengungkapkan, pada situasi seperti ini pemkab Buton Selatan harus andil dalam mengendalikan harga jual beras di pasar.

"Sebetulnya kami tidak inginkan adanya permainan harga yang begitu tinggi yang meresahkan masyarakat," ungkapnya kepada Telisik.id, Senin (18/3/2024).

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (BULOG) Kota Bau-Bau, Muhammad Akbar Said turut  memberikan tanggapannya terkait pengendalian inflansi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Ia mengaku siap mendukung program Pasar Inflansi di Kabupaten Buton Selatan dengan memasok beras sebanyak 2 - 4 ton beras secara rutin setiap pekan untuk membantu menjaga ketersediaan beras bagi masyarakat Buton Selatan.

Baca Juga: 175 Nelayan Buton Selatan Terima Sertifikat SKN dan SOPI

"Kemungkinan kita hanya bisa pasok 2 sampe 4 ton beras setiap minggunya," katanya.

Akbar turut menyoroti isu harga beras yang sempat ramai jadi perbincangan dikalangan masyarakat. Kata dia, harga beras yang tinggi adalah strategi para spekulan. Namun belakangan ini harga beras sudah mulai berangsur menurun, hal ini disebabkan petani di beberapa daerah sudah mulai memasuki musim panen.

Dimana dari pihak Badan Urusan Logistik (BULOG) Kota Baubau sudah mulai melakukan penyerapan sehingga harga beras di pasar sudah mulai kondusif.

Ia turut memberikan imbauan kepada para pedagang pasar bahwa untuk tidak terlalu berspekulan untuk menekan harga jual yang terlalu tinggi, mengingat banyak rakyat kecil yang tidak mampu sehingga diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat dengan harga jual beras yang sering tidak stabil. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS