Deretan Fakta Subvarian Pirola, Virus Baru Ditemukan di Inggris
reporter
Jumat, 08 September 2023 / 9:12 pm
LONDON, TELISIK.ID - Para ahli menemukan munculnya varian COVID baru di Inggris. Varian virus corona penyebab COVID ini dinamai Pirola atau BA.2.86 adalah jenis virus corona baru.
Setelah jejak varian virus tersebut ditemukan di dalam air limbah. COVID Pirola telah menjadi jenis virus baru yang dimasukkan ke dalam daftar pemantauan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada akhir bulan lalu seperto dilansir dari Kompas.com.
Berijut beberapa faktu subvarian pirola dikutip dari Cnnindonesia.com:
1. Ditemukan di sejumlah negara
Subvarian satu ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Israel pada medio Agustus lalu. Di Inggris, jejak virus ini bahkan ditemukan di air limbah. Sejauh ini subvarian Pirola telah terdeteksi di sejumlah negara. Yakni di Denmark, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.
Baca Juga: Rumor Tentang Seks di Toilet Pesawat Benar Terjadi? Begini Kesaksian Mantan Pramugari
2. Dipantau WHO
Saat ini, BA.2.86 masuk dalam daftar varian yang dipantau oleh WHO. Penetapan ini menggarisbawahi pentingnya pelacakan dan studi mendalam terhadap subvarian Pirola.
3. Tidak terlalu menular
Pada saat yang sama, virus BA.2.86 ditemukan kurang menular 60 persen dibandingkan subvarian Omicron XBB.1.5. Hal ini menjelaskan mengapa virus ini ditemukan di banyak negara, namun hanya pada tingkat yang rendah.
"Menurut saya, hal ini [Pirola] akan perlahan-lahan menyebar ke masyarakat. Tapi, ia tidak akan mampu bersaing dengan varian yang cepat [menular] lainnya," ujar Cao.
Baca Juga: New York Perbolehkan Azan
4. Tak ampuh kekebalan penyakit
Salah satu yang paling mencolok dari BA.2.84 adalah profil mutasinya yang luas, dengan lebih dari 30 mutasi yang membedakannya dari subvarian XBB 1.5. Pirola memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.
Peneliti di Pusat Inovasi Biomedis Peking University China Yunlong Cao melihat kemampuan sistem kekebalan tubuh dari hasil vaksinasi dan infeksi sebelumnya menurun dua kali lipat dalam menetralisir virus BA.2.86. Penurunan hingga dua kali lipat bukan hal yang bagus, tapi juga dianggap tidak terlalu besar. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS