Dua Perempuan Calon Wali Kota Kendari Beradu Argumen di Debat Kedua

Nur Fauzia

Reporter

Selasa, 12 November 2024  /  12:24 pm

Debat kedua antara paslon nomor urut 1 dan 3. Foto: Nur Fauzia/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Debat kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari berlangsung sengit di Hotel Sahid Azizah Syariah, Senin (11/11/2024) malam.

Debat ini mengangkat tema penataan kota, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Debat mempertemukan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan 3, di mana kedua calon wali kota adalah perempuan.

Dalam sesi tanya jawab, kedua paslon saling beradu argumen terkait isu pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan di Kota Kendari.

Paslon nomor urut 1, Siska Karina Imran (SKI), memulai dengan mengangkat topik pembangunan berkelanjutan serta tantangan yang dihadapi Kota Kendari dalam mencapainya.

Baca Juga: Debat Kedua Pilwali Kota Kendari: AJP - ASLI Paparkan Penataan Ruang dan Pembangunan Berkelanjutan

Menanggapi hal ini, paslon nomor urut 3, Giona Nur Alam, menegaskan bahwa pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan masa depan.

"Saya menyimpulkan tidak ada calon wali kota yang tidak memiliki visi untuk pembangunan Kota Kendari yang berdampak baik ke depan. Yang kita butuhkan adalah komitmen pemerintah sesuai dengan Sustainable Development Goals. Jangan sampai kita bicara hanya untuk hari ini tanpa memikirkan masa depan," ujar Giona.

Ketegangan meningkat ketika topik beralih ke isu pemberdayaan perempuan. Giona menyoroti masalah pengangguran perempuan di Kota Kendari dan meminta penjelasan terkait rencana penanganannya.

Menjawab hal ini, SKI mengatakan pihaknya akan fokus memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi perempuan agar mampu memanfaatkan peluang, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif.

Baca Juga: Debat Kedua Calon Wali Kota Kendari Diundur 11 November, KPU Pertimbangkan Batasi Tim Pendukung

Giona kemudian menantang komitmen SKI, menyatakan bahwa pihaknya telah menunjukkan komitmen yang kuat sejak awal. Hal ini didukung oleh wakilnya, Subhan, yang mengungkapkan bahwa ia rela mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD demi mendampingi Giona dalam Pilwali.

"Saya ini terpilih sebagai ketua DPRD, namun saya memilih mundur untuk menemani Giona, agar bisa menjadi pemimpin yang benar-benar berpihak pada perempuan," ungkap Subhan.

Debat ini tidak hanya memperlihatkan perbedaan visi antara kedua pasangan calon, tetapi juga menunjukkan tekad mereka dalam menciptakan Kendari yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada perempuan. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS