Golkar Didesak Prioritaskan Kader Tulen AJP Maju di Pilkada 2024 Kota Kendari

Sigit Purnomo

Reporter

Selasa, 13 Agustus 2024  /  6:44 pm

Aksan Jaya Putra disebut layak mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar. Foto: Ist

KENDARI, TELISIK.ID - Aksan Jaya Putra (AJP) dinilai sebagai figur yang sangat potensial dan layak untuk direkomendasikan oleh Partai Golkar untuk maju di pemilihan Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), 27 November 2024 mendatang.

Hal ini diungkapkap pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Andi Awaluddin Maruf, Selasa (13/8/2024).

Menurut dia, politisi Golkar ini sudah memiliki pengalaman selama menjadi anggota DPRD Sultra periode 2019-2024 dan kembali terpilih untuk periode 2024-2029.

“Artinya, kekuatan basis akar rumput yang dimiliki AJP sudah tidak diragukan lagi. Belum lagi berbicara soal hasil survei dari beberapa lembaga survei terkemuka, menunjukkan AJP memiliki survei tertinggi dibandingkan kandidat lainnya,” kata Awal.

Modal politik yang dipunyai AJP itu, menurut Awal, cukup menjadikannya sebagai kandidat yang potensial untuk ikut bertarung memperebutkan tahta tertinggi di Kota Kendari.

Baca Juga: Potensi Abdul Muslim Dapat Pintu Golkar Pilkada Muna Menguat usai Ihsan jadi Cawagub

“AJP adalah tokoh politik muda yang punya kapasitas dan pengalaman cukup. Jika Golkar ingin mendorong kadernya sendiri, AJP adalah pilihan yang tepat. Saya yakin beliau bisa menjadi alternatif utama dalam pemilihan Wali Kota Kendari mendatang,” ujar Awal.

Hanya saja, di internal Partai Golkar, khususnya di tataran elit atau petinggi partai di Dewan Pimpinan Pusat (DPP), kata Awal, masih sangat dinamis dengan faksi-faksi yang masih melakukan tarik ulur dukungan.

Namun, dengan pengalaman AJP sebagai legislator dan kehadirannya yang sudah mendapatkan rekomendasi B.1-KWK dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperkuat posisi AJP sebagai calon yang patut dipertimbangkan Partai Golkar.

Ia juga mengingatkan jika pengusungan calon Wali Kota Kendari dari luar Partai Golkar bisa memicu kontroversi, terutama jika kader internal seperti AJP yang sudah memiliki kemampuan dan dukungan, namun tidak diberikan ruang oleh partainya sendiri.

“Jika Golkar mengusung calon yang bukan dari kader, itu bisa menimbulkan penolakan. AJP sudah memenuhi syarat sebagai kader yang layak diusung dan hal ini harus menjadi pertimbangan di tingkat elit partai,” jelas Awal.

Ia menilai AJP sebenarnya telah memenangkan dukungan di arus bawah, tinggal bagaimana memastikan dan meyakinkan para elit partai.

“Terlepas dari itu, seorang kader mestinya mendapat dukungan penuh baik dari pengurus arus bawah sampai petinggi partai di pusat. AJP sebagai figur muda Golkar yang sudah berpengalaman harus mendapat dukungan penuh dari partai,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengurus DPD I Partai Golkar Sultra turut mendesak agar kader partai menjadi prioritas utama untuk diusung. Desakan itu diungkapkan Wakil Sekretaris Bidang ESDM dan Lingkungan Hidup DPD I Partai Golkar Sultra, Hamzah Jalaluddin.

Menurut Hamzah, menghadapi Pilkada 2024 untuk Kota Kendari, Partai Golkar tidak boleh menutup mata terhadap kadernya yang serius maju pada kontestasi politik lima tahunan ini.

Hamzah kemudian menyinggung pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar, Herry Asiku, yang menyampaikan terkait rekomendasi bakal calon. Berdasarkan rekomendasi itu, ada dua nama lain di luar Golkar, yakni Sintya Giona Nur Alam dan Siska Karina Imran.

Sosok AJP, kata Hamzah, merupakan kader tulen Golkar yang telah membuktikan kesetiaanya kepada partai. Kapasitas AJP tidak diragukan dan ia turut menyumbang kursi untuk Partai Golkar di DPRD Sultra periode 2019-2024 dan 2024-2029.

“Kalau Partai Golkar konsisten untuk kadernya, wajib untuk AJP. Sebab beliau bukan baru kemarin menyatakan untuk maju calon Wali Kota Kendari, tapi sudah tiga tahun yang lalu beliau menyatakan siap maju dan seluruh pengurus Golkar Sultra mengetahui itu. Kenapa di akhir penentuan Golkar DPD I mewacanakan non kader,” kritik Hamzah.

Hamzah menyebut Partai Golkar sebagai partai tertua di negara ini, sehingga segala keputusannya mengacu pada AD/ART partai serta melihat kemampuan kadernya secara universal.

“Harapan saya harus kader yang sudah teruji kekaderannya,” harap Hamzah.

Politisi Golkar lainnya, Abdul Rahman Farizi, mengungkapkan bahwa keberhasilan partai di Pilkada 2024 tergantung bagaimana strategi politik dari Partai Golkar sendiri. Dia meyakini Golkar Sultra telah melakukan langkah taktis.

Baca Juga: Elite Parpol Koalisi Indonesia Maju Tanggapi Airlangga Hartarto Lepas Tahta Golkar

Abdul Rahman Farizi alias Boge, menilai langkah taktis yang diambil salah satunya memperkuat pada kualitas kemenangan Partai Golkar di Pilkada 2024, dengan fokus pada kader internal yang memiliki kapasitas mumpuni dan elektabilitas tinggi.

Dalam skenario ini, menurutnya, partai akan mengutamakan kader yang sudah dikenal luas dan memiliki dukungan kuat di masyarakat untuk maju sebagai calon utama.

“Kita percaya pada kekuatan kader internal yang telah lama berkiprah dan memiliki basis dukungan solid di masyarakat,” ucapnya.

Dia menegaskan, Partai Golkar cenderung mengutamakan kader internal untuk maju sebagai calon kepala daerah, terutama di wilayah-wilayah dengan perolehan kursi yang signifikan. Prioritas ini, kata Boge, mencerminkan komitmen partai untuk memprioritaskan kader-kadernya yang sudah memiliki basis dukungan kuat.

“Jika Golkar memiliki jumlah kursi yang signifikan, kita akan lebih mengedepankan kader sebagai calon kepala daerah atau paling tidak sebagai calon wakil kepala daerah,” pungkasnya. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS