Ilmuwan Muda Ini Temukan Senyawa Obat Anti Kanker dan Diabetes dari Bahan Alam, Dunia Medis Resmi Patenkan
Reporter
Kamis, 06 Maret 2025 / 12:50 pm
Fahrul Nurkolis menemukan senyawa obat anti kanker dan diabetes dari bahan alam. Foto: Repro Harian Jogja
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Seorang ilmuwan muda asal Jogja mencatatkan prestasi besar dalam dunia penelitian. Hasil risetnya tidak hanya menjanjikan dalam dunia medis tetapi juga telah resmi dipatenkan.
Fahrul Nurkolis, peneliti dari UIN Sunan Kalijaga, berhasil menemukan senyawa obat anti kanker dan diabetes dari bahan alam. Ia bukanlah nama asing dalam dunia penelitian ilmiah.
Sejak duduk di bangku SMA, ia sudah aktif menulis karya ilmiah dan melakukan riset. Ketertarikannya pada dunia penelitian terus berkembang hingga menempuh pendidikan di Prodi Biologi Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga.
Berkat kegigihannya, ia pernah menjadi delegasi termuda dalam Nordic Nutrition Conference di Finlandia tahun 2020. Sebagai peneliti muda yang inovatif, Fahrul memiliki visi besar dalam dunia sains.
Ia ingin agar penelitian yang dilakukan memiliki dampak nyata bagi masyarakat luas. Tidak sekadar teori, tetapi dapat menjawab berbagai permasalahan kesehatan yang ada.
"Saya berharap penelitian itu memberikan manfaat bagi masyarakat, artinya menjawab berbagai permasalahan yang ada. Sehingga sains bukan sekadar teori tetapi bisa berdampak nyata," kata Fahrul seperti dikutip dari Harian Jogja, Kamis (6/3/2025).
Baca Juga: Bumi Terancam Dihantam Asteroid Bennu, Ilmuwan Simulasi Dampaknya
Penelitian yang sedang dikembangkan Fahrul berfokus pada senyawa obat yang berasal dari bahan alam Indonesia. Ia menggunakan beberapa tanaman yang dikenal memiliki manfaat kesehatan, salah satunya adalah Echinacea purpurea. Tanaman ini mengandung senyawa bioaktif dengan sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Selain itu, ia juga memanfaatkan Anggur Laut (Caulerpa racemosa), yang terbukti mampu meningkatkan kadar kolesterol baik serta menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Kemudian, ia juga menggunakan Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa) yang mengandung senyawa eleutherin, isoeleutherin, dan flavonoid. Ketiga senyawa ini diketahui memiliki potensi besar dalam melawan kanker dan mengontrol kadar gula darah.
"Senyawa bioaktif dari bahan alam ini memiliki potensi untuk mencegah kanker dengan menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis, atau menghambat jalur sinyal kanker," kata reviewer dan editor jurnal Scopus Q1 & Q2 ini.
Dalam melakukan penelitian ini, Fahrul menggunakan berbagai pendekatan ilmiah. Ia memanfaatkan metode in silico, yang menggunakan simulasi komputer untuk menguji efektivitas senyawa obat.
Selain itu, ia juga melakukan uji in vitro, yaitu menguji senyawa tersebut pada kultur sel guna memastikan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengontrol kadar gula darah.
Tidak hanya itu, penelitian juga dilakukan menggunakan pendekatan in vivo. Dalam tahap ini, senyawa diuji pada hewan model sebelum nantinya dilakukan uji klinis pada manusia. Langkah ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas sebelum digunakan secara luas.
Baca Juga: Ilmuwan China Ciptakan Teknologi Kamuflase, Bisa Bikin Invisible Kayak Bunglon
Penelitian yang dilakukan Fahrul memiliki potensi besar dalam menghasilkan obat berbasis bahan alam yang efektif. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah menjadi keunggulan tersendiri dalam pengembangan obat ini.
Fahrul berkomitmen untuk terus mengembangkan penelitian berbasis bahan alam sebagai kandidat obat masa depan.
"Di penelitian ini langkah berikutnya optimasi proses isolasi, validasi biologis serta eksplorasi kemitraan dengan industri farmasi," katanya.
Dengan paten yang telah dikantongi, penelitian Fahrul berpeluang besar untuk masuk ke tahap pengembangan lebih lanjut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS