Ini Amalan Agar Rezeki Berlimpah dan Berkah

Haerani Hambali

Reporter

Senin, 19 Agustus 2024  /  11:20 am

Salat dhuha adalah salah satu amalan pembuka pintu rezeki. Foto: Repro liputan6.com

KENDARI, TELISIK.ID - Amalan-amalan pembuka rezeki adalah amalan yang dilakukan dengan harapan agar Allah SWT memberikan berkah dan kelimpahan dalam rezeki. Seperti yang kita ketahui, rezeki tak hanya soal uang dan materi, namun juga terkait dengan kesehatan, ketenangan batin, rasa bahagia dan dimudahkan dalam beribadah.

Dikutip dari Rumaysho.com, berikut ini beberapa amalan yang dapat membuka pintu rezeki.

1. Istighfar

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).

Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98)

2. Menjalin silaturahmi

Silaturahmi adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin yang selama ini ada.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Kata Imam Nawawi dilapangkan rezeki adalah diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Juga bisa maksudnya adalah Allah berkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104).

Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan, “Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah tidak.”

3. Perbanyak sedekah

Allah Ta’ala berfirman,

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588).

Makna hadis di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua penafsiran:

Baca Juga: Manfaat Rutin Membaca Al-Qur'an untuk Kehidupan di Dunia dan Akhirat

Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Secara inderawi dan realita bisa dirasakan.

Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarh Shahih Muslim, 16: 128).

4. Bertakwa pada Allah

Allah Ta’ala berfirman,

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata,

“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan  diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.

Allah Ta’ala berfirman,

Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadis shahih yang disebut dengan hadis qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433).

5. Haji dan umrah

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An-Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1: 387. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).

6. Perbanyak doa

Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari hadis Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan:

Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a berikut,

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini shahih).

Juga doa lainnya dari hadis ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,

Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

Artinya:

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).

Selain amalan di atas, berikut adalah beberapa contoh amalan-amalan pembuka rezeki yang disarankan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis-hadisnya, seperti dilansir dari Baznas.go.id.

1. Salat Tahajjud

Rasulullah SAW seringkali menegaskan pentingnya Salat Tahajjud. Beliau bersabda, "Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta'ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: 'Barang siapa yang menyeru-Ku, akan aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, aku ampuni dia," (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Sedekah

Rasulullah SAW menyatakan bahwa sedekah memiliki kemampuan untuk menarik berkah dan membuka pintu rezeki. Dalam Al-Qur'an Surat Saba ayat 39: "Katakanlah, 'Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.' Dan apa saja yang kamu infakkan Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.

Baca Juga: Perjalanan Spiritual Jeffrey Lang, Profesor Amerika Serikat Putuskan Mualaf Setelah Iseng Baca Al-Qur'an

3. Salat Dhuha

Rasulullah SAW sangat menganjurkan Salat Dhuha, yang dilakukan di waktu pagi setelah matahari naik beberapa derajat. Beliau bersabda, "Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan salat dhuha dua rakaat," (HR Muslim).

4. Membaca Surah Al-Waqi'ah

Surah Al-Waqi'ah adalah surah yang sering diidentifikasi sebagai pembuka pintu rezeki. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca Surah Al-Waqi'ah setiap malam, ia tidak akan mengalami kemiskinan," (HR. Al-Hakim).

5. Istighfar (Meminta Ampunan)

Nabi Muhammad SAW secara rutin beristighfar dan menekankan pentingnya beristighfar untuk membuka pintu rezeki. Beliau bersabda, "Aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari," (HR. Bukhari).

6. Mendoakan Orang Lain

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa ketika kita mendoakan keberkahan dan rezeki untuk orang lain, Allah juga akan memberikan keberkahan kepada kita. Beliau bersabda, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang tidak hadir (yang tidak dapat menjawab doa itu) adalah doa yang akan dikabulkan. Terdapat malaikat yang akan mengatakan, 'Amin, dan bagimu juga yang sama'," (HR. Muslim).

7. Tawakkal

Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya tawakkal (mengandalkan diri pada Allah) dalam urusan rezeki. Beliau bersabda, "Jika kamu semua hanya mengandalkan Allah dengan sungguh-sungguh, tentu Allah akan memberikan rezeki seperti yang diberikan kepada burung; ia berangkat pagi dengan perut kosong dan pulang sore dengan perut penuh," (HR. Ahmad).

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS