Ini Cara untuk Menjadi Sahabat Allah
Reporter
Rabu, 24 November 2021 / 4:50 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Karena begitu besarnya peran seorang sahabat dalam diri seseorang, sudah selayaknya kita memiliki sahabat yang akan membawa kita kepada kebaikan, bukan kepada keburukan.
Rasulullah SAW pun memiiki banyak sahabat selama hidupnya, yang empat di antaranya ialah sahabat yang paling utama. Mereka ialah Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.
Dalam sejarah dijabarkan bahwa para nabi pun dalam dakwahnya ditemani oleh seorang sahabat ,seperti Nabi Musa bersama Nabi Harun, Nabi Isa bersama Hawariyyun, dan juga Nabi Muhammad Bersama empat sahabat utamanya.
Karena begitu besarnya peran seorang sahabat dalam diri seseorang, sudah selayaknya kita mencari sahabat yang baik, setia, dan abadi.
Adakah sahabat yang seperti itu? Ya, itu sangat mungkin. Dan sahabat itu telah lama menantikan kehadiran kita. Siapa dia? Dialah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Namun Allah merahasiakan ara awliya (sahabat Allah), yang tersebar di antara orang-orang yang kita tidak pernah tahu siapa saja itu. Bahkan, beberapa awliya sendiri tidak tahu mereka adalah sahabat Allah.
Mereka tidak tahu betapa Allah mencintainya dan bagaimana mereka bisa berada di posisi itu.
Baca Juga: Hidupkan Sunnah, Sujud Syukur Ketika Mendapat Nikmat atau Berita Gembira
Melansir Republika.co.id, dalam riwayat Ali disebutkan, ada dua hal yang telah Allah sembunyikan di antara manusia.
Pertama, Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan-Nya sehingga kita tidak mengetahui amalan mana yang mendapatkan keridhaan-Nya. Kedua, Allah telah merahasiakan para wali-Nya di antara manusia biasa.
Rahasia ini dimaksudkan agar manusia tidak mudah memandang orang lain dengan sebelah mata, karena bisa jadi orang yang dianggap remeh itu adalah wali Allah, sahabat Allah.
Menjadi sahabat Allah tentu sangat luar biasa. Tapi apakah mungkin kita bisa menjadi sahabat Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Dikutip dari Hidayatullah.com, dalam buku “Let Us be Muslims”, intelektual Muslim asal Pakistan, Abu A’la Al-Maududi memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap Muslim untuk bisa menjadi sahabat Allah.
Baca Juga: Jika Lakukan Ini, Wanita Bisa Masuk Surga Lewat Pintu Mana Saja
1. Berjiwa besar.
Dalam konteks ini Abu A’la menjabarkan agar seorang Muslim menghindari sifat kikir dan pelit. Muslim yang mampu memelihara diri dari sifat tercela itu maka dia telah layak disebut sebgai sahabat Allah yang akan mendapat keuntungan.
“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS. 59 : 9).
2. Murah hati.
Menurutnya, setiap Muslim harus murah hati. Kebesaran hati akan mengatasi perasaan diri kita, mengatasi kebencian terhadap borok-borok dan penghinaan.
Jika seseorang membuat kita sedih atau merugikan kita, jangan sampai perbuatannya itu menyebabkan kita menolak untuk memberinya makanan atau pakaian. Juga jangan sampai hal itu membuat kita ragu-ragu memberikan bantuan kepadanya ketika ia berada dalam kesulitan.
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 24 : 22).
3. Jangan egois.
Sikap egois harus dihindari dan dibuang jauh dalam diri setiap Muslim. Egois itu menurut Abu A’la Al-Maududi adalah suka berharap imbalan dan senang membebani orang lain. (C)
Reporter: Haerani Hambali
Editor: Fitrah Nugraha