Jenis-Jenis Gempa Bumi yang Diketahui Manusia
Reporter
Minggu, 29 Agustus 2021 / 8:39 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Indonesia terdiri dari gugusan pulau-pulau yang berada di antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hampir seluruh kepulauan di Indonesia rawan terjadi gempa bumi. Ini disebabkan letaknya yang dilewati pertemuan lempeng bumi.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengartikan gempa bumi sebagai peristiwa bumi bergetar atau bergoncang akibat pergerakan atau pergesekan lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakan lempeng tektonik.
Catatan BMKG selama periode Januari-Juni 2021 terjadi sebanyak 4.701 kali gempa di Indonesia. Jika dirata-ratakan per bulannya terjadi 783 kali gempa bumi.
Sementara itu data pada 2020, Indonesia diguncang gempa bumi sebanyak 8.264 kali. Sebanyak 11.588 gempa bumi terjadi sepanjang tahun 2019.
Jenis-jenis gempa bumi yang diketahui manusia hingga saat ini diklasifikasi menjadi dua, berdasarkan penyebabnya dan kedalaman hiposentrum atau pusat gempanya.
Penyebab Gempa Bumi
Berdasarkan sebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman.
Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Gempa ini terjadi di sekitar batas lempeng bumi.
2. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Gempa ini hanya terjadi di sekitar gunung berapi.
3. Gempa Runtuhan atau Terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
Kedalaman Gempa Bumi
Berdasarkan kedalamannya gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal memiliki hiposentrum berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Baca Juga: Mulai 1 November, Daftar Ponsel Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi ini hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Kerusakan yang ditimbulkan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi atau di dalam kerak bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Semakin dangkal hiposentrum suatu gempa bumi, maka efek goncangan yang dirasakan akan semakin hebat dan akibatnya bisa lebih merusak.
Gempa bumi dalam mengalami pelemahan energi akibat jarak yang jauh untuk sampai ke permukaan bumi, sehingga tidak terlalu terasa getarannya. (C)
Reporter: Haidir Muhari
Editor: Fitrah Nugraha