Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Kedua Perempuan Indonesia
Reporter
Jumat, 11 Oktober 2024 / 3:11 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Kanker serviks kini menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di kalangan perempuan Indonesia, setelah kanker payudara.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi mengatakan, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, jumlah kematian akibat kanker serviks meningkat secara signifikan, menggantikan posisinya dari urutan ketiga pada tahun-tahun sebelumnya.
Kanker serviks, yang sering kali disebut sebagai "silent killer," kerap baru terdeteksi pada stadium lanjut ketika gejala mulai muncul, seperti keputihan yang berlebihan, perdarahan tidak normal, dan bau tidak sedap.
"Inilah yang membuat kanker serviks sulit ditangani, karena banyak penderita yang terlambat menyadari keberadaan penyakit ini," ujarnya Jumat (11/10/2024).
Peningkatan kasus kanker serviks di Indonesia juga dipengaruhi oleh rendahnya tingkat deteksi dini. Masih banyak perempuan yang enggan melakukan pemeriksaan dini karena anggapan tabu terkait pemeriksaan organ reproduksi.
Baca Juga: Tujuh Metode Ini Diklaim Paling Manjur Cegah Kanker Serviks
Selain itu, faktor biaya juga menjadi penghambat bagi sebagian besar masyarakat untuk menjalani tes deteksi dini seperti IVA Test atau metode yang lebih baru, yaitu DNA HPV.
Dalam menghadapi tantangan ini, Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Kesehatan Kota Kendari berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program edukasi dan sosialisasi. Selain itu, penambahan metode deteksi dini DNA HPV di Kota Kendari yang menjadi salah satu lokus pengembangan, diharapkan dapat membantu mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.
Dinkes Kota Kendari menetapkan target pemeriksaan kanker serviks bagi 2.600 wanita usia subur pada tahun 2024.
Ellfi menyatakan bahwa dengan deteksi dini ini, wanita yang terinfeksi dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga mengurangi risiko berkembangnya penyakit menjadi kanker yang lebih serius.
Pemeriksaan akan menggunakan metode DNA HPV, dalam mendeteksi virus penyebab kanker serviks pada tahap awal.
"Ada dua jenis pemeriksaan yang kami gunakan, yaitu DNA HPV dan IVA test. Kami menggabungkan keduanya untuk tidak hanya mendeteksi keberadaan virus, tetapi juga melihat apakah virus tersebut sudah aktif atau merusak sistem dalam tubuh," ujarnya.
Pemeriksaan metode ini merupakan cara terbaru untuk mendeteksi virus HPV, penyebab utama kanker serviks. Metode ini lebih akurat daripada IVA, karena bisa mendeteksi virus sebelum terjadi kerusakan sel di leher rahim.
"Setelah pemeriksaan, meskipun hasilnya negatif, kami tetap memberikan edukasi. Edukasi ini penting untuk mendorong perilaku hidup bersih dan sehat, setia pada pasangan, dan kami juga menyarankan untuk mendapatkan vaksin agar kekebalan tubuh terhadap kanker serviks meningkat," tutupnya. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS