Kasuami, Makanan Legendaris Khas Sulawesi Tenggara Pengganti Nasi

Nur Fauzia

Reporter

Jumat, 14 Juni 2024  /  1:52 pm

Kasuami makanan khas Sulawesi Tenggara, khususnya di Buton dan Wakatobi. Foto: Repro Wikipedia

KENDARI, TELISIK.ID - Kasuami merupakan makanan legendaris khas Sulawesi Tenggara, utamanya di Buton dan Wakatobi. Makanan yang terbuat dari singkong ini dikonsumsi oleh sebagian orang sebagai pengganti nasi.

La Ode Taalami, Akademisi dan Budayawan Buton kepada Telisik.id, Jumat (14/6/2024) menyampaikan bahwa hingga saat ini di Buton masih menjadikan kasuami sebagai makanan pokok dan menjadi makanan selingan di beberapa tempat.

Kata dia, indikator-indikator ini dapat dilihat dengan masih banyaknya orang Buton khususnya petani, yang masih tetap membudidayakan tanaman singkong atau ubi sebagai bahan untuk membuat kasuami. Mereka menanam ubi dalam jumlah yang besar di samping untuk kebutuhan pokok, juga untuk diperdagangkan.

"Jadi esensinya adalah orang Buton hampir pada umumnya kecuali mungkin yang tinggal di perkotaan, masih tetap konsumsi kasuami sebagai makanan pokoknya. Sesekali mereka selingi dengan beras kalau itu dalam keadaan tertentu, misalnya mereka tidak sempat mencabut ubi kemudian mengolahnya untuk kemudian menjadikan kasuami, biasanya alternatif mereka itu menggunakan beras," jelasnya.

Taalami menjelaskan bahwa saat ini kasuami sudah beralih fungsi. Jika dahulu digunakan hanya sebagai makanan pokok, namun sekarang sudah menjadi makanan alternatif atau makanan selingan untuk beberapa kalangan masyarakat di kota misalnya di Maluku atau di beberapa tempat lainnya.

Baca Juga: Resep Puding Jagung Manis, Puding Favorit Banyak Orang

Salah satu penjual kasuami di Pasar Mawasangka, Buton Tengah Wa Mbana mengatakan, di Mawasangka kasuami disebut kantofi atau kukus. Kasuami terbuat dari singkong yang dihaluskan dengan cara diparut.

Cara membuatnya pun cukup mudah, singkong yang sudah berbentuk seperti tepung dicampurkan dengan kelapa yang diparut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbetuk segitiga lalu dikukus. Panci yang digunakan untuk membuat kasuami adalah panci yang dibuat khusus dengan lubang di tengahnya.

Wa Mbana menjelaskan, harga jual kasuami di Pasar Mawasangka cukup beragam, ada yang seharga Rp 5000 per satu kasuami dan ada yang harga Rp 5000 per dua kasuami, tergantung ukuran besar kecilnya.

Baca Juga: 5 Kue Kering Jadul Ini Bisa Bikin Nostalgia

Siti (16) salah seorang remaja yang berasal dari Buton Tengah mengaku sangat jarang mengonsumsi kasuami. Selain jarang disediakan saat makan di rumahnya, ia juga mengaku tidak akan merasakan kenyang jika hanya memakan kasuami.

"Saya suka makanan ini tapi sudah jarang-jarang mi ada ini makanan kalau di rumah. Saya juga tidak rasa kenyang kalau cuma makan ini kecuali makan nasi," ucapnya sambil tertawa.

Makanan yang berbentuk seperti tumpeng dan berwarna putih kekuningan ini sangat cocok jika dimakan dengan ikan bakar dan colo-colo. Biasanya makanan ini menjadi menu andalan saat piknik di pantai bersama keluarga. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS