Kisah Inspiratif dari Pulau Makassar: Penderita Maag Kronis Racik Obat Herbal Tradisional Mujarab

Ali Iskandar Majid

Reporter

Rabu, 16 Oktober 2024  /  8:18 pm

Sosok Marwiah wanita peracik obat herbal tradisional dari Pulau Makasar. Foto: Ali Iskandar Majid/telisik

BAUBAU, TELISIK.ID – Kisah inspiratif datang dari seorang wanita lanjut usia (lansia) di Pulau Makassar, Kota Baubau, yang dulunya adalah penderita maag kronis selama 18 tahun.

Kini, ia bertransformasi menjadi peracik obat herbal tradisional yang membantu orang-orang berjuang sembuh dari penyakit kronis.

Wanita berusia 60 tahun ini, yang akrab disapa Marwiah oleh masyarakat setempat, mengalami perjuangan panjang melawan maag kronis.

“Saya menderita maag selama 18 tahun. Ketika kambuh, saya sering muntah. Setelah mencoba ramuan tumbuhan herbal, saya merasa cocok dan terpikir untuk meracik kembali tumbuhan herbal menjadi obat yang berkhasiat,” tuturnya kepada telisik.id pada Rabu (16/10/2024).

Baca Juga: Masyarakat Buton Diimbau Tak Terprovokasi Jelang Pilkada 2024

Kegemarannya mengonsumsi obat herbal yang terbukti manjur memotivasi Marwiah untuk membagikan resep obat tersebut kepada orang lain. Setiap pagi, ia pergi ke kebun untuk mengumpulkan bahan baku obat herbalnya.

Menurutnya, hampir 70 persen tanaman yang tumbuh di Pulau Makasar adalah obat alami yang bermanfaat bagi masyarakat.

Proses pembuatan obat herbal ini melalui beberapa tahap. Bahan baku yang dikumpulkan terlebih dulu dibersihkan, dicincang, dan dihaluskan, kemudian dijemur dengan memanfaatkan panas matahari. Proses pengeringan ini memakan waktu antara 4 hingga 5 hari, tergantung pada jenis bahan baku.

Racikan obat herbal Marwiah tidak hanya ditujukan untuk satu jenis penyakit. Ia mampu meredakan dan mengatasi hingga 27 penyakit, antara lain reumatik, maag, diabetes, ginjal, malaria, dan berbagai keluhan kesehatan lainnya.

Tanaman herbal yang digunakan dalam racikannya meliputi benalu tali putri, sambiloto, sarang semut, daun kayu putih, biji mahoni, dan banyak lagi. Sejak memulai usaha ini pada tahun 2000, produk herbalnya telah dikenal luas, bahkan hingga ke luar daerah seperti Jaya Pura, Sorong, dan Malaysia.

Baca Juga: Pelaku UMKM Kolaka Utara Komitmen Menangkan Anton - Abbas

Kemasan obat herbalnya yang transparan memperlihatkan jenis obat yang diracik. Marwiah menjadi satu-satunya peracik ramuan herbal di Pulau Makassar, dengan harga obat per bungkusnya sebesar Rp 50.000. Obat herbal ini juga cocok digunakan oleh ibu-ibu setelah melahirkan dan pasien pasca operasi.

Cara penggunaan obat herbalnya sangat sederhana: cukup direbus dalam panci hingga mendidih, lalu air rebusan diminum dua kali sehari. Marwiah menganjurkan agar setelah meminum ramuan, pengguna beristirahat agar khasiat obat dapat bekerja maksimal.

Saat ini, obat herbal racikan Marwiah hanya dapat ditemukan di Pulau Makassar. Bagi yang ingin merasakan khasiatnya dan menyaksikan langsung proses pembuatan obat yang masih konvensional, mereka dapat mengunjungi Lingkungan Tapana Batu.

Ayo, datang dan temukan pengalaman baru yang mendidik serta kearifan lokal dari masyarakat yang ramah di Pulau Makassar. (C)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS