Kisah Pasutri Mencari Nafkah Lewat Jualan Pisang Setiap Hari
Reporter
Jumat, 07 November 2025 / 7:55 am
Pasutri yang telah bertahun-bertahun berjualan pisang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik.
KENDARI, TELISIK.ID - Tampak pasutri tengah sibuk merapikan tumpukan buah pisang yang dijajakannya di Pasar Anduonohu, Kota Kendari, Selasa (4/11/2025).
Sang suami, Ali mengungkapkan, dalam kesehariannya ia dan istri berjualan berbagai jenis pisang, mulai dari pisang raja, pisang susu hingga pisang emas.
Pisang itu dijajakan setiap hari mulai pukul 06:00 Wita hingga 18:00 Wita. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan istrinya sudah berjualan selama 5 tahun di pasar tersebut.
Ali memilih untuk berjualan pisang, karena pisang mudah dijual dan banyak orang yang mengonsumsinya. Kebanyakan pembelinya adalah masyarakat di sekitar lapaknya dan orang yang melewati tempatnya berjualan.
"Untuk harganya berbeda-beda, karena jenis pisangnya juga beraneka ragam. Mulai dari harga Rp 10.000 per sisir sampai Rp 20.000 per sisir, tergantung jenisnya," ujar Ali.
Baca Juga: Kisah Penjual Gorengan, Jajanan Favorit Warga Kota Kendari
Ali mengatakan bahwa penghasilan yang mereka dapatkan setiap harinya tidak menentu.
"Untuk penjualan tidak bisa dipastikan setiap harinya, tergantung ramainya pembeli. Sehari paling kami dapat Rp 100.000, cukup untuk memenuhi kebutuhan Sehari-hari," tambahnya.
Meski penghasilan dari jualan pisang hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, mereka tak lupa bersyukur atas nikmat yang diberikan.
Baca Juga: Dosen UHO Dorong Kemandirian Pangan Pesantren Lewat Inovasi Pupuk Nano dari Limbah Biomassa
Sedangkan sang istri, Meli (38) yang ikut menjual dagangan pisang itu, terlihat membantu menata pisang yang sudah dipotong per sisir tersebut.
Ia mengatakan, meski pisang yang mereka jual sudah mulai terlihat rusak dan menghitam, mereka akan tetap menjualnya walaupun dengan harga murah.
"Biasanya ada saja yang beli, ibu-ibu biasanya yang beli. Dari pada dibuang lebih baik dijual walaupun harga sudah tidak sampai modal," katanya. (B)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS