Jejak Karir Wakajati Sulawesi Tenggara Saiful Bahri Siregar dan Rincian Harta Kekayaan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 06 November 2025
0 dilihat
Saiful Bahri Siregar resmi menjabat Wakajati Sulawesi Tenggara menggantikan Sugiyanta. Foto: Repro Kejati Jatim
" Pergantian jabatan di lingkungan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) menandai langkah baru bagi Saiful Bahri Siregar, yang kini resmi mengemban posisi Wakil Kepala Kejati (Wakajati) Sultra "

KENDARI, TELISIK.ID - Pergantian jabatan di lingkungan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) menandai langkah baru bagi Saiful Bahri Siregar, yang kini resmi mengemban posisi Wakil Kepala Kejati (Wakajati) Sultra.
Saiful Bahri Siregar menggantikan Sugiyanta yang diserahi amanah baru sebagai Wakajati Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Aula Kejaksaan Tinggi Sultra, Kamis (6/11/2025). Prosesi ini dipimpin Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sultra, Dr. Abdul Qohar AF, SH., MH.
Mutasi dan promosi jabatan tersebut merupakan bagian dari kebijakan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam penyegaran struktural pegawai.
Ketentuan perpindahan tugas ini tercantum dalam Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 854 Tahun 2025 tanggal 13 Oktober 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kejaksaan Agung.
Baca Juga: Penyaluran Alsintan di Konawe Diduga Tak Sesuai Daftar Usulan Resmi
Sebelum menduduki jabatan Wakajati Sultra, Saiful Bahri Siregar tercatat menjabat sebagai Koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Ia juga merupakan sosok yang sebelumnya sempat berada di lingkungan kerja Kejati Sultra dan turut membantu Kajati Abdul Qohar dalam penanganan sejumlah perkara tindak pidana korupsi.
Melansir Tribunnews, Kamis (6/11/2025), Karier Saiful Bahri Siregar di kejaksaan telah dimulai sejak tahun 1997. Penempatan awalnya berada di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Empat tahun kemudian, pada 2001, ia terlibat dalam penanganan kasus pembukaan lahan hutan lindung (HL) yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit, salah satu perkara ilegal logging berskala besar pada waktu itu.
Setelah itu, ia mendapat promosi bertugas di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat dan menduduki jabatan Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Ekonomi.
Perjalanan karirnya terus berlanjut di sejumlah daerah dengan memegang beragam posisi strategis, termasuk Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Bangkalis, Kepala Seksi Penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kejati Riau, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Batam, hingga menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Konawe, kemudian Kajari Wonosobo, dan Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jawa Timur.
Daftar Riwayat Jabatan Saiful Bahri Siregar:
- Jaksa Kejari Kisaran/Asahan Sumatera Utara (2000)
- Kasubsi Ekonomi Moneter Kejari Jakarta Pusat (2002)
- Kasi Intelijen Kejari Bangkalis (2005)
- Kasi Penyidikan Tipikor Kejati Riau (2007)
- Kasi Pidum Kejari Batam (2009)
- Kasi Produksi Sarana Intelijen Kejati Jawa Barat (2011)
- Satgas Khusus Tipikor Gedung Bundar Kejagung (2012)
- Koordinator Kejati Sultra (2014)
- Kepala Kejari Konawe (2016)
- Kepala Kejari Wonosobo (2019)
- Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sultra (2021)
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Tenggara Minta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tak Perpanjang RKAB 96 Perusahaan Tambang
- Kasubdit Tindak Pidana Perpajakan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Kejagung RI
- Kepala Kejari Pangkalpinang (2022)
- Asisten Pidana Khusus Kejati Jawa Timur (2024)
- Koordinator Jampidsus Kejagung (2025)
- Wakajati Sulawesi Tenggara (2025)
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilihat dari situs elhkpnkpk.go.id, disampaikan pada 3 Februari 2025, Saiful Bahri Siregar tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 6.519.233.050.
Rincian Harta Kekayaan Saiful Bahri Siregar:
- Tanah dan Bangunan: Rp 2.815.000.000
- Alat Transportasi dan Mesin: Rp 135.000.000
- Harta Bergerak Lainnya: Rp 1.175.500.000
- Kas dan Setara Kas: Rp 2.393.733.050
Tidak terdapat catatan hutang dalam laporan tersebut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS