Dosen UHO Dorong Kemandirian Pangan Pesantren Lewat Inovasi Pupuk Nano dari Limbah Biomassa
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Senin, 03 November 2025
0 dilihat
Tim dosen dan mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas MIPA UHO saat melakukan PKMI di Konda. Foto: Ist.
" Tim dosen dan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) mendorong pesantren di Kabupaten Konawe Selatan untuk mencapai kemandirian pangan melalui inovasi nanofertilizer berbahan limbah biomassa "

KENDARI, TELISIK.ID – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) mendorong pesantren di Kabupaten Konawe Selatan untuk mencapai kemandirian pangan melalui inovasi nanofertilizer berbahan limbah biomassa.
Langkah ini diharapkan menjadi model pertanian berkelanjutan berbasis teknologi yang dapat diterapkan di komunitas pesantren.
Program ini dijalankan melalui skema Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) dan difokuskan di Pesantren Tahfidzul Qur’an Konda.
Baca Juga: Pembangunan Sekolah Rakyat Kendari Dikebut dengan Anggaran Rp 400 Miliar
Ketua tim, Prof. Dr. Ir. Maulidiyah, M.Si., IPU., ASEAN Eng., memimpin tim dosen dan mahasiswa dari Jurusan Kimia, Fakultas MIPA UHO, untuk mengedukasi santri mengenai pemanfaatan pupuk nano ramah lingkungan.
“Pesantren punya potensi strategis untuk menjadi pusat kemandirian pangan berbasis komunitas. Melalui pemanfaatan nanofertilizer dari biomassa lokal, kami ingin menciptakan model Edu-Farm yang berkelanjutan,” jelas Prof. Maulidiyah, Senin (3/11/2025).
Nanofertilizer yang dikembangkan tim UHO menggunakan limbah biomassa lokal yang dimodifikasi dengan TiO?. Teknologi ini meningkatkan penyerapan unsur hara oleh tanaman, sehingga hasil pertanian lebih optimal tanpa merusak lingkungan. Inovasi ini juga memperkenalkan konsep pertanian modern kepada santri yang sebelumnya lebih mengenal metode konvensional.
Pimpinan Pesantren Tahfidzul Qur’an Konda menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, penerapan nanoteknologi di pertanian membuka wawasan baru bagi santri dan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Tanah Tebing Ambruk Tewaskan Sopir Truk di Kendari
“Kegiatan ini membuka wawasan kami bahwa teknologi juga bisa diterapkan dalam pertanian pesantren. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UHO melalui pendanaan PKMI Tahun 2025. Prof. Maulidiyah menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjadi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, yang menjadikan kegiatan tersebut berjalan lancar dan bermanfaat nyata.
Dengan program ini, pesantren tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat inovasi pertanian yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar daerah. Model Edu-Farm ini diharapkan bisa direplikasi di pesantren lain di Sulawesi Tenggara dan wilayah sekitarnya. (Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS