Mistik: Sosok Horor Hantu Batitong, Penjelmaan Perempuan Meninggal saat Melahirkan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 06 November 2025
0 dilihat
Di Toraja, Sulawesi Selatan, kisah Batitong masih hidup sebagai bagian kepercayaan leluhur yang dijaga masyarakat hingga kini. Foto: Repro Lamudi
" Hantu Batitong dikenal sebagai sosok mistik dalam kepercayaan masyarakat Toraja yang sering dikaitkan dengan gangguan terhadap ibu hamil dan hewan ternak, terutama kerbau "

TANA TORAJA, TELISIK.ID - Hantu Batitong dikenal sebagai sosok mistik dalam kepercayaan masyarakat Toraja yang sering dikaitkan dengan gangguan terhadap ibu hamil dan hewan ternak, terutama kerbau.
Kisah mengenai kehadirannya telah lama menjadi bagian dari cerita turun-temurun yang hidup dalam keseharian masyarakat di Sulawesi Selatan.
Selain terkenal dengan keindahan alam, budaya, dan kuliner khasnya, Sulawesi Selatan juga menyimpan berbagai cerita mistis yang masih dipercayai sebagian masyarakat hingga kini.
Melansir iNews, Kamis (6/11/2025), di Toraja, kepercayaan terhadap makhluk halus bukan hanya bagian dari legenda, tetapi juga identitas budaya yang terus dijaga.
Baca Juga: Mistik: Berawal dari Doa Bersama, Rumah Keluarga Ini Justru Makin Diteror Sosok Tak Kasatmata
Salah satu makhluk halus yang masih menjadi pembicaraan adalah hantu Batitong, sosok yang dipercaya berasal dari roh perempuan yang meninggal saat melahirkan.
Dalam narasi yang berkembang, Batitong digambarkan sebagai makhluk yang hidup di tempat-tempat lembap dan kotor, seperti selokan, sungai, sawah, atau rawa.
Penampilannya digambarkan memiliki rambut kusut, mata berair, dan gigi menguning. Bibirnya dikisahkan tidak dapat tampak merah akibat pengaruh sihir. Dalam beberapa cerita, Batitong menampakkan cahaya kecil seperti sinar dari dahi, hidung, atau tangannya ketika muncul pada malam hari.
Cahaya tersebut terlihat menyerupai lampu kecil atau bola api. Batitong juga dipercaya memiliki kemampuan menjelma menjadi hewan, seperti anjing, babi, atau bahkan kuda.
Dalam kepercayaan lokal, makhluk ini memangsa napas orang yang sedang sakit parah, bayi, atau bahkan jeroan binatang. Karena kemampuannya tersebut, sosok ini dianggap perlu diwaspadai terutama oleh ibu-ibu yang sedang hamil, sebab mereka menjadi salah satu sasaran yang paling sering disebut dalam cerita masyarakat.
Baca Juga: Mistik: Tidur Nyenyak Berubah Mimpi Buruk, Teror Kuntilanak Ganggu Dua Buruh di Rumah Dinas Lama
Untuk mengusir Batitong, masyarakat Toraja memiliki sejumlah cara tradisional. Salah satunya dengan menggunakan kayu pohon jarak atau yang dikenal sebagai kayu pallan.
Kayu ini dipercaya mampu membuat Batitong pergi ketika dipukul ke arah kehadirannya. Selain itu, ada pula tradisi menaruh tikar yang dihias manik-manik Toraja atau bambu tertentu di perbatasan kampung sebagai tanda perlindungan.
Apabila suatu komunitas meyakini telah berhasil mengusir atau bahkan menewaskan sosok Batitong, masyarakat akan mengadakan upacara khusus yang disebut Ma’manuk Tallu.
Upacara ini menjadi bentuk penyampaian syukur sekaligus penghormatan terhadap tradisi leluhur yang diyakini menjaga keseimbangan antara manusia dan dunia roh. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS