Krisis Air Bersih Landa Abeli Kendari, Warga Terpaksa Beli Puluhan Galon Tiap Bulan

Wa Anggun

Reporter

Senin, 05 Mei 2025  /  7:08 pm

Kondisi air berwarna kekuningan dan berbau di salah satu rumah warga Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Senin (5/5/2025). Foto: Wa Anggun/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Krisis air bersih melanda Kecamatan Abeli, Kota Kendari, khususnya di Kelurahan Talia dan Poasia. Warga kesulitan mendapatkan sumber air bersih terdekat.

Air yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kini hanya mengalir lima hari sekali, dari pukul 06.00 hingga 11.00 Wita.

Sebagai alternatif, warga berupaya menggunakan sumur bor. Namun, solusi ini juga belum memberikan hasil yang memuaskan.

Baca Juga: Sultra Dapat Dukungan Bappenas Bangun Pelabuhan dan Bandara Internasional

Air dari sumur bor berwarna kuning dan tidak layak dikonsumsi, karena kandungan garam yang tinggi akibat lokasi pemukiman yang berdekatan dengan laut.

Herni (44), ibu rumah tangga di kelurahan Poasia, mengaku harus membeli air galon untuk keperluan memasak dan minum.

"Dalam sebulan bisa habis 50 sampai 60 galon, hanya untuk masak dan minum. Itu belum termasuk mandi dan cuci. Berat sekali buat kami yang penghasilannya pas-pasan," keluh Herni, Senin (5/5/2025).

Baca Juga: HIPMI Inginkan UMKM Sultra Naik Kelas, Dukung Empat Program Strategis Prabowo

Kondisi yang sama dialami oleh warga lainnya yang terdampak, Rasyid (51). Dia menyampaikan keprihatinannya atas minimnya perhatian dari Pemerintah Kota Kendari.

"Kami butuh bantuan segera. Kalau air bersih terus sulit, bukan cuma ekonomi yang terdampak, tapi juga kesehatan warga. Anak-anak juga akan gatal-gatal karena air sumur yang keruh dan kuning” tuturnya.

Warga berharap Pemkot Kendari dan pihak terkait segera turun tangan menyediakan bantuan air bersih serta solusi jangka panjang agar persoalan ini tidak terus terjadi. (B)

Penulis: Wa Anggun

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS