Ummusshabri Kendari jadi Sekolah Yayasan Islam yang Berbasis Internasional di Sulawesi Tenggara

Nur Fauzia, telisik indonesia
Sabtu, 27 Juli 2024
0 dilihat
Ummusshabri Kendari jadi Sekolah Yayasan Islam yang Berbasis Internasional di Sulawesi Tenggara
Kepala yayasan Ummusabri, Dr. H. Supriyanto, MH usai diwawancarai. Foto: Nur Fauzia/Telisik

" Ummusshabri Kendari menjadi sekolah yayasan Islam satu-satunya yang berbasis Internasional di Indonesia bagian Timur dan Tengah, terutama di Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Ummusshabri Kendari menjadi sekolah yayasan Islam satu-satunya yang berbasis Internasional di Indonesia bagian Timur dan Tengah, terutama di Sulawesi Tenggara.

Hal tersebut disampaikan Kepala Yayasan Ummusshabri Kendari, Dr. Supriyanto saat ditemui pada Sabtu (27/7/2024). Menurutnya, sekolah yang dipimpinnya memiliki empat jenjang pendidikan yang terdiri dari TK, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Supriyanto mengatakan, setiap tahunnya peminat siswa baru di Ummusshabri sangat banyak, namun pihak sekolah membatasi kuotanya. Untuk tingkat TK kuota yang diterima sebanyak 100 orang, MI sebanyak 150, MTs sebanyak 200, dan MA sebanyak 100 orang.

Ummusshabri juga menerapkan sistem cambridge di tingkat MTs dan MA, namun hanya tersedia 1 kelas dengan kuota 25 orang. Karena peminatnya sangat banyak, maka untuk masuk di kelas tersebut harus melalui proses assesment yang materi dan instrumen seleksinya langsung dari Negara Inggris.

Pihak yayasan, kepala sekolah, maupun pengurus yayasan tidak mengetahui siapa saja yang dapat lolos di kelas cambridge dan hasilnya tidak dapat diubah oleh pihak sekolah. Hal ini karena datanya sudah terpantau secara internasional.

Baca Juga: Vaksinasi Polio di Kota Kendari Sasar 50 Ribu Lebih Anak

Beban operasional sekolah Ummusshabri juga masih termasuk murah. Menurut Supriyanto, di Ummusabri untuk kelas cambridge pada tahun pertama sebesar Rp 1 juta. Biaya ini menggunakan sistem cek poin dimana biaya ujian di kelas cambridge sebesar 27 poundsterling untuk satu kali ujian di jumlah dengan banyak mata pelajaran.

Suasana kelas saat proses belajar mengajar di Ummusabri. Foto: Nur Fauzia/Telisik

 

"Pembayaran menggunakan standar poundsterling karena ditetapkan secara internasional. Jadi biaya ujian di Ummusshabri dan di Amerika sama saja," jelas Supriyanto.

Sementara itu, untuk kelas biasa di Ummusshabri beban operasionalnya sebesar Rp 600 ribu per bulan. Ummusshabri juga menyiapkan beasiswa bagi siswa-siswinya, yang pertama beasiswa bagi siswa yang ekonomi lemah namun memiliki IQ yang baik akan digratiskan sekolah.

Beasiswa yang kedua yaitu bagi siswa MI yang menghafal Al-Quran sebanyak 1 juz maka ada dispensasi dan untuk tingkat MTs dan MA bagi siswa yang menghafal Al-Quran 3 sampai 5 juz maka akan mendapatkan potongan 50% biaya operasional.

Baca Juga: Ribuan Masyarakat Padati Lapangan Eks MTQ Kendari, Daftar Sultra Run Bersama Raffi Ahmad

Fasilitas di Ummusshabri juga sudah cukup mumpuni. Yayasan menyediakan asrama bagi siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah atau siswa yang berasal dari luar kota namun hal ini bersifat opsional.

Sementara itu, Nayla Muazzarah, siswi kelas 12 MA Ummusshabri Kendari mengaku memilih Ummusshabri untuk melanjutkan pendidikannya karena ia melihat akreditasi sekolah yang bagus serta memiliki fasilitas yang memadai dan juga sekolah yang memiliki background Islami yang berbasis internasional.

"Di Ummusshabri menggunakan kurikulum cambridge jadi dalam pelajarannya menggunakan full bahasa Inggris, misalnya sains tapi kalau mata pelajaran seperti bahasa Indonesia kita tetap menggunakan bahasa Indonesia, namun diselingi dengan bahasa Inggris atau bahasa Arab. Ini yang menjadi pembeda dan menarik dibanding sekolah yang lain," jelasnya.

Alfiani, siswi MTs di Ummusshabri juga menambahkan bahwa ada sebanyak 14 mata pelajaran ditingkatkan MTs. 5 mata pelajaran yang berbaur agama dan 9 lainnya merupakan mata pelajaran umum yang menggunakan kurikulum Merdeka Belajar.

"Alasan saya memilih Ummusshabri untuk melanjutkan pendidikan, karena menurut saya sekolah ini berbeda dengan sekolah yang lain baik dari segi pelajaran, segi sikap, maupun segi keterampilan pemimpin sekolahnya" pungkasnya. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga