Laju Pertanian Porang di Reok Barat Terhambat Akibat Jalan Provinsi Rusak, Bupati Bilang Begini
Reporter Kupang
Jumat, 21 Januari 2022 / 2:00 pm
MANGGARAI, TELISIK.ID - Ruas jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Kedindi, Kecamatan Reok menuju Kajong, Kecamatan Reok Barat, rusak parah.
Beberapa titik di ruas jalan tersebut nyaris tak diperhatikan pemerintah provinsi. Batu rongga, kerikil tajam serta jalan berlubang membuat kendaraan roda empat maupun roda dua harus ekstra hati-hati melewati medan itu.
Pantauan Telisik.id Jumat (21/1/2022), titik paling parah terlihat di tanjakan Pering menuju Rengkus, Desa Rurah, Kecamatan Reok Barat dan di tanjakan Jong menuju Kajong, Kecamatan Reok Barat. Ditambah lagi jalan dari Muntah menuju Tureng, Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat.
Padahal di sekitar ruas jalan tersebut terdapat tumbuhan Porang yang dibudidaya oleh warga setempat untuk kebutuhan ekonomi keluarga dan mendorong kemajuan pertanian.
Laju pertanian Porang maupun pemasarannya pun jadi terhambat akibat kondisi infrastruktur bak tak bertuan itu. Beberapa kali mobil pemuat porang mogok di jalur deker Desa Kajong, pasalnya deker tersebut sudah ambruk.
Tak hanya itu, di jalur pendakian Jong juga menjadi ancaman tersendiri bagi para pengemudi mobil pengangkut Porang.
Menanggapi kondisi itu, Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya melobi supaya jalan itu bisa dibahas oleh DPRD Provinsi NTT dan segera diperbaiki.
Baca Juga: Cek Ruang Tahanan, Polrestabes Surabaya Disidak Propam Mabes Polri
Ia berharap anggota DPRD Provinsi NTT bisa menyalurkan aspirasi masyarakat Manggarai untuk perbaikan ruas jalan tersebut.
Ia pun meyakini perbaikan itu akan dilaksanakan dan hanya menunggu waktunya saja.
Apabila tahun 2022 tidak diperbaiki, kata dia, Pemkab Manggarai akan mengajukan surat izin kepada Gubernur NTT agar beberapa titik yang dinilai rusak parah dapat diperbaiki dengan menggunakan APBD Kabupaten Manggarai.
"Kalau kami diizinkan untuk menggunakan APBD Kabupaten Manggarai kenapa tidak, meskipun tidak seluruhnya, tapi titik-titik yang kita anggap rusak parah, sehingga bisa diperbaiki secara darurat saja," kata Bupati Manggarai saat menerima kunjungan kerja DPRD Provinsi di Kajong.
Ia mengaku bahwa pihaknya sudah pernah mengajukan surat itu di Bulan Oktober 2021, tetapi sampai hari ini belum ada jawabannya.
"Kalau memang tidak jadi, nanti kami akan ajukan surat baru. Kami akan beritahukan juga kepada bapak ibu di DPRD Provinsi untuk sama-sama kita perjuangkan minimal di titik titik itu," ujar Bupati Hery.
Sebab menurut Bupati Hery, ruas jalan tersebut menjadi tolok ukur pembangunan di Kabupaten Manggarai.
"Pembangunan jalan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi. Itu sebenarnya yang kita harapkan dari perbaikan ini tadi. Kalau jalan ini sudah bagus, yang pasti akan berdampak pada ekonomi khususnya kami di Manggarai," katanya.
Sedangkan terkait laju pertumbuhan porang dan pemasarannya, Bupati Hery bilang itu sebuah tantangan yang harus segera diperjuangkan bersamaan dengan infrastruktur.
"Porang di Manggarai adalah salah satu hasil peningkatan produktivitas pertanian. Tetapi pandemi COVID-19 ini menjadi salah satu faktor penghambat yang berdampak besar terhadap perekonomian. Namun kita tetap bersyukur, sebab berbagai elemen masyarakat terus berusaha untuk tetap produktif," tambahnya.
Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan Anggaran, Kades di Mubar Diback Up Jaksa
Dirinya mengapresiasi masyarakat Kajong, khususnya petani atas inisiatifnya mendorong penanaman porang, komoditas yang bisa diperdagangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Masih berkaitan dengan porang, tahun ini Pemkab Manggarai berusaha supaya bibit porang di Manggarai bersertifikasi.
"Selama ini sudah ada sertifikasi bibitnya, tapi itu hanya dipakai untuk menjadi bibit di daerah Provinsi NTT. Yang kita lakukan tahun ini supaya tersertifikasi secara nasional, sehingga wilayah di luar Provinsi NTT juga bisa membeli bibit porang di Manggarai," ujar Bupati Hery.
"Arahnya supaya Manggarai dalam varietas porangnya, menjadi salah satu dari sedikit sumber bibit porang di Indonesia. Kita tidak hanya jual porang ke pabrik, tetapi kita tanam porang untuk menjadi bibit bagi selurih Indonesia," tutupnya. (C)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali