Mengidap Penyakit Langka, Seorang Bayi di Buton Butuh Uluran Tangan

Febriyani

Reporter

Jumat, 28 Juli 2023  /  9:06 pm

Sejumlah pemuda yang melakukan penggalangan dana, di perempatan pasar sore Kelurahan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, untuk membantu Fadiya yang memiliki penyakit langka. Foto Febriyani/Telisik

BUTON, TELISIK.ID - Beberapa komunitas pemuda melakukan penggalangan dana di perempatan pasar sore Keluarahan Kombeli, untuk biaya pengobatan bayi Fadiya yang sekarang dirawat di Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari.

Fadiya kini berusia 3 bulan, ia tinggal di Kelurahan Kambula-Bulana Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, mengidap penyakit hirschprung disease yang disertai dengan sesak nafas.

Penyakit hirschsprung disease adalah gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus. Penyakit bawaan lahir yang tergolong langka itu bisa mengakibatkan bayi tidak dapat buang air besar (BAB) sejak dilahirkan.

Baca Juga: Berantas Limbah Plastik di Pasarwajo Kabupaten Buton

Para pemuda, berempati dengan kondisi bayi Fadiya itu, mereka memahami biaya pengobatan saat ini tinggi, apalagi untuk masyarakat menengah ke bawah.

Meskipun sudah terbantu dengan BPJS dari pemerintah, namun untuk alternatif lain membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih keluarga harus membawa Fadiya ke rumah sakit provinsi yang ada di Kota Kendari.

Atas dasar itu, para pemuda di Buton tergerak untuk turun ke jalan meminta uluran tangan dari masyarakat untuk membantu keluarga Fadiya.

Koordinator dari kegiatan itu, Ade mengatakan, gerakan kemanusiaan itu murni dari hati para pemuda setempat. Katanya, Fadiya juga merupakan keluarga dari masyarakat Sulawesi Tenggara, sedikit uluran tangan sangat membantu pengobatannya.

Baca Juga: Mahasiswa Buton Ciptakan Busana Corak Ikan Mandarin di Teluk Pasarwajo

"Penggalangan ini tergabungan dari beberapa komunitas pemuda yang ada di Buton, ini hari pertama kami melaksanakan penggalangan dana. Ini gerakan kemanusiaan, kami harap empati dari seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya. Jumat (28/7/2023).

Meskipun gerakan dilakukan di jalanan, namun para pengguna jalan mengaku tidak terganggu, bahkan mereka mengapresiasi gerakan kemanusiaan itu.

"Saya merasa tidak terganggu dengan ini. Mereka tidak melakukan anarkis. Bahkan ini harus diapresiasi. Anak muda sekarang masih memiliki jiwa kemanusiaan. Semoga ade Fadiya bisa segera sembuh," jelas salah satu pengguna jalan, Kasma. (A)

Penulis: Febriyani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS