Miris, Jenazah Pasien COVID-19 di NTT Digotong Pakai Terpal dan Dikubur Tanpa Prokes

Berto Davids

Reporter Kupang

Jumat, 25 Juni 2021  /  4:52 pm

Jenazah pasien COVID-19 yang digotong dengan terpal dan dikubur tanpa prokes. Foto: Ist.

ENDE, TELISIK.ID - Video jenazah pasien COVID-19 digotong dengan terpal dan dikubur tanpa mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) yang berlaku, tersebar di media sosial, Jumat (25/6/2021).

Tayangan video itu menyita perhatian publik. Diketahui, jenazah pasien COVID-19 tersebut berinisial LL (63) asal Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, NTT.

Dalam video tersebut, petugas yang menggotong jenazah pasien hanya memakai APD seadanya, bahkan keluarga yang ikut menggotong jenazah pun sama sekali tak terlihat memakai APD.

Kejadian ini sontak memunculkan dugaan publik terkait pengelolaan anggaran COVID-19 di Kabupaten Ende, yang besarannya mencapai hingga Rp 80 miliar.

Minimnya APD dan kantung mayat, serta kelengkapan lainnya kian membuktikan buruknya kinerja Pemkab Ende dan Satgas dalam mengelolah anggaran COVID-19 untuk menangani jenazah.

Baca Juga: Perpustakaan Bertaraf Nasional di Wakatobi Bakal Diresmikan Syarif Bando

Kepala Puskesmas Detukeli, Serafinus Sage, kepada awak media membenarkan video yang beredar di jejaring sosial itu.

Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada proses pemulangan jenazah dari pihak rumah sakit ke keluarga.

Sebelum dikubur, jenazah LL memang dibungkus menggunakan terpal lalu dipikul oleh dua petugas relawan.

"Korban terpaksa digotong dengan terpal untuk menghindari cairan tubuh yang jatuh mengenai petugas dan tercecer ke tempat lain, apalagi memang tidak ada kantung mayat," kata Serafinus Sage.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Kedua Kali Positif COVID-19

Sedangkan petugas yang membantu menggotong jenazah itu, tambah dia, bukan petugas medis tetapi petugas relawan yang belum pernah dibekali dengan pelatihan khusus tentang penanganan pasien COVID-19.

"Mereka yang menggotong jenazah itu merupakan petugas relawan yang diperbantukan. Memang sekarang kondisinya begitu. APD kosong sehingga tidak ada yang berani menangani jenazah pasien COVID-19," ungkapnya.

Sementara itu, informasi yang diterima Telisik.id, korban LL diketahui berkontak erat dengan salah satu pasien positif yang sekarang tengah dirawat di RSUD Ende dan keluarga lain yang sedang menjalani masa karantina. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Fitrah Nugraha