Pembangunan Bendungan Pelosika Tahap I Tuntas Tahun Ini

Sigit Purnomo

Reporter

Selasa, 17 Januari 2023  /  10:48 am

Rapat teknis BPN bersama BWS terkait pembahasan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Pelosika dan Ameroro. Foto: Ist.

KONAWE, TELISIK.ID - Rencana pembangunan Bendungan Pelosika tahap I untuk menunjang sistem pertanian masyarakat Konawe dan Kolaka Timur, ditargetkan tuntas di tahun 2023.

Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) menyelenggarakan rapat teknis pembangunan Bendungan Pelosika dan Ameroro bertempat di aula Bhumi Bhakti Kanwil BPN Provinsi Sultra.

Rapat dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Andi Renald, S.T., M.T. didampingi oleh Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan, Dwi Agus Purwanto, S.SiT., M.H. dan Kepala Bagian Tata Usaha, Ahmad Iswadi, S.E. serta dihadiri oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Konawe, Konawe Utara, dan Kolaka Timur.

Kepala BWS IV Kendari, Agus Safari menjelaskan, permohonan pengadaan tanah tahun anggaran 2023 untuk pembangunan Bendungan Pelosika tahap I yang berlokasi di Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur dengan luasan 40.246 Ha.

"Serta pembangunan Bendungan Ameroro tahap III yang berlokasi di Kabupaten Konawe dengan luasan 548,47 Ha," tambahnya.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Pelosika, Sekda Ungkap Masalah Selain pembebasan Lahan

Ia menambahkan, selain pembangunan 2 bendungan itu, ada juga pembangunan tanggul Sungai Lasolo tahap II yang berlokasi di Kabupaten Konawe Utara dengan luas 399,13 Ha.

Kepala BPN Konawe, Muhamad Rahman mengatakan, ada tiga hal yang dibahas dalam rapat teknis yakni terkait pengadaan tanah di Kabupaten Konawe yaitu pembangunan Bendungan Ameroro tahap III dan pembangunan Bendungan Pelosika tahap I.

"Ada beberapa hal yang dibicarakan. Di antaranya mengenai lokasinya, luasannya, penetapan lokasinya dimana?," paparnya.

Ia menambahkan, yang digarisbawahi khusus pembangunan Pelosika ini akan dibagi 4 tahap, jadi tahun 2023 ini diharapkan tahap pertama ini tuntas.

"Di tahap pertama ini nantinya akan ditindaklanjuti lagi oleh pihak BWS. Karena intinya mereka berharap bagaimana pelaksanaan pengadaan tanah ini selesai sesuai dengan target yang mereka harapkan," tambahnya.

Rahman mengungkap, keterlibatan BPN hanya sampai batas pengadaan tanah saja. Setelah pengadaan tanah selesai, maka pekerjaan mereka pun dianggap selesai.

"Bicara pembangunan, bicara tender, itu di luar hak prerogatif dari BPN. Itu sudah urusan dari BWS, kami tidak campuri lagi," paparnya.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Pelosika Masih Tahap Sosialisasi Pembebasan Lahan

Ia juga mengungkap, karena ini merupakan tugas negara, maka dirinya mengharapkan keterlibatan dari aparat penegak hukum ataupun lembaga-lembaga lainya untuk serta menyukseskan pembangunan Bendungan Pelosika, utamanya pada tahap pembayaran pengadaan tanah.

Rahman menjelaskan, kekhawatiran dirinya dalam proses ganti rugi lahan jangan sampai diserahkan sepenuhnya kepada panitia pengadaan tanah, dalam hal ini BPN.

"Apalagi ganti rugi lahan ini sangat sensitif, sehingga kami sangat mengharapkan keterlibatan dari semua pihak," tambahnya.

Ia mengatakan, pada saat pertemuan, sudah disampaikan agar ada dukungan dari aparat penegak hukum. Kalau perlu BPKP pun turut membantu, agar tidak ada temuan terkait pembayaran yang menyangkut uang negara tersebut. (B-Adv)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS