Pesona Indah Tebing Ampombero di Wakatobi

Mohamad Lukman Saputra

Reporter

Jumat, 11 September 2020  /  10:42 pm

Tebing Ampombero Pulau Tomia Wakatobi. Foto: Ist.

WAKATOBI, TELISIK.ID - Taman Nasional Wakatobi menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan untuk berlibur.

Daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia bahkan Dunia. Pemandangan alam yang memukau jadi alasan utamanya.

Terkenal dengan wisata bawah lautnya yang Indah, Wakatobi juga masih menyimpan beragam wisata lain yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satunya adalah Tebing Ampombero yang terletak di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Pulau Tomia.

Untuk menempuh tempat ini, kita harus melalui perjalanan dari pusat kota ke Pulau Tomia dengan menggunakan Kapal Motor dengan waktu satu jam. Kemudian, dari Dermaga Tomia ke Tebing Ampombero sendiri ditempuh dengan menggunakan kendaraan motor selama 30 menit.

Dari atas Tebing Ampombero, kita dapat menyaksikan hamparan pasir putih serta  jernihnya air laut yang berada tepat di bawah tempat ini.

Baca juga: Panorama Pasir Putih Pantai Widodo Bombana Diserbu Pengunjung

Tak hanya itu, dari atas tebing para wisatawan juga akan melihat pemandangan pulau-pulau bentukan dari pecahan Tebing Ampobero yang indah serta kapal karam hasil rampasan Jepang di masa perang dulu yang berada tepat di depan tebing.

Selain itu, tempat ini juga menjadi spot terbaik untuk menikmati waktu senja yang romantis. Tidak heran jika bukit ini menjadi kawasan favorit bagi wisatawan untuk berkemah. Menikmati malam yang bertabur bintang akan membuat perjalanan wisata di Wakatobi menjadi semakin lengkap.

Menurut Ketua Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) Pulau Tomia, Abbas menjelaskan,    hewan laut yang ada di bawah bukit Ampombero sangat dijaga kelestariannya sehingga para pengunjung akan melihat banyak jenis ikan di tempat itu.

"Laut di bawah tempat ini juga dijadikan bank ikan, di mana nelayan hanya bisa mengambil ikan dengan sistem buka tutup atau pada waktu-waktu tertentu sehingga kelestarian ikannya tetap terjaga," jelasnya, Jumat (11/9/2020).

Ketika berada di tempat ini, para wisatawan ditekankan untuk mematuhi peraturannya seperti tidak boleh memakai baju merah, membuang kotoran sembarangan, mengeluarkan perkataan kotor dan berbuat yang tidak senonoh.

Reporter: Mohamad Lukman Saputra

Editor: Kardin