PKS Jatim Serukan Masyarakat Boikot Produk Perancis

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Jumat, 30 Oktober 2020  /  3:51 pm

Sekretaris DPW PKS Jatim, Lilik Hendarwati. Foto: Ist.

SURABAYA, TELISIK.ID - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) mengecam aksi penghinaan yang dilakukan Presiden Perancis, Emmanuel Macron terhadap Agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, PKS Jatim menyerukan masyarakat Indonesia khususnya di Jatim yang hampir mayoritas muslim memboikot produk-produk Perancis di wilayah itu.

“Sikap kami sama dengan DPP PKS yang mengecam keras pernyataan Macron tersebut. Untuk di tingkat Jatim kami akan berkirim surat ke Konjen Perancis yang ada di Surabaya sebagai bentuk protes dan kecaman sikap Presiden Macron,” ujar Sekretaris DPW PKS Jatim, Lilik Hendarwati saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (30/10/2020).

Dibeberkan oleh Lilik, pernyataan Macron tersebut sangat menyakitkan bagi umat Islam Indonesia khususnya di Jatim. Tak hanya itu, lanjutnya, pernyataan Macron tersebut dapat mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia.

“Kami mengutuk keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama baik agama apa pun, tidak terkecuali Islam. Kami menentang narasi berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak menghormati Nabi kami, Muhammad SAW,” lanjutnya.

Baca juga: Dua Unit Kapal Ikan Malaysia Dibakar di Sumut

Wanita yang juga anggota FKBN (Fraksi Keadilan Bintang Nurani) DPRD Jatim ini mengatakan, pihaknya menginstruksikan untuk melakukan Munashoroh di masing-masing tempat tinggalnya.

“Melakukan aksi gelar doa bersama atau yang lainnya misalnya boikot produk Perancis di wilayahnya masing-masing,” tandasnya.

Sekedar diketahui, dalam sebuah kesempatan Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyakitkan umat Islam dunia di antaranya mengungkapkan, Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis hari ini.

Pernyataan Macron tersebut dilontarkan di beberapa kesempatan termasuk saat upacara pemakaman guru sejarah yang dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para siswanya saat memberikan materi kebebasan berekspresi. (B)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

TOPICS