Profil Plt Kadis BKD Sulawesi Tenggara Andi Khaeruni: Siap Bersihkan Birokrasi
Reporter
Rabu, 04 Juni 2025 / 9:25 pm
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tenggara Prof. Dr. Ir Andi Khaeruni, M.Si. Foto: Erni Yanti/Telisik
KENDARI, TELISIK.ID - Prof. Dr. Ir Andi Khaeruni, M.Si, resmi menjabat sebagai Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Tenggara.
Sosok akademisi yang kini dipercaya memimpin birokrasi kepegawaian ini menaruh tekad besar menghadirkan birokrasi yang bersih, profesional, dan berintegritas.
Berbekal pengalaman panjang sebagai akademisi dan praktisi, Prof. Andi Khaeruni mengawali karier dari bawah. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) pada akhir 1991.
Ia memulai pengabdian sebagai tenaga honorer di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Maros, lalu dipindah ke Bone, hingga akhirnya ditempatkan di Kendari pada 1992.
Baca Juga: Janggal dalam Pembuktian Sengketa Lahan, PN Kendari Diminta Tak Permainkan Proses
Harapan menjadi PNS sempat tertunda, hingga akhirnya peluang sebagai dosen di Universitas Halu Oleo (UHO) terbuka pada 1994.
“Waktu itu saya mendaftar dosen karena gagal tes PNS. Ternyata diterima di UHO. Sejak itu saya fokus di dunia akademik,” ujarnya.
Dari laboratorium ke kampus, Prof. Andi terus melangkah. Ia menempuh S2 di IPB dengan konsentrasi fitopatologi, lalu melanjutkan S3 hingga meraih gelar doktor pada 2005.
Pengalaman industri pun dijalani ketika bekerja di PT Bisi International di Kediri selama 9 tahun, bahkan sempat menjadi manajer laboratorium bioteknologi. Meski begitu, dunia akademik tetap menjadi panggilan hati.
Setelah kembali fokus di kampus, Prof. Andi Khaeruni sempat menjabat sebagai Ketua Jurusan Proteksi Tanaman (2016–2020), lalu menjabat Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan hingga 2024. Ia akhirnya mencapai puncak karier akademik sebagai Guru Besar (Profesor) dalam usia 50 tahun, yang menurutnya agak terlambat.
“Kalau idealnya, guru besar itu umur 40-an. Tapi alhamdulillah, tetap bersyukur,” ujarnya.
Ia aktif meneliti di bidang proteksi tanaman, dari laboratorium hingga lapangan.
“Bidang ini seperti dokter untuk tanaman. Harus memastikan tanaman sehat, produktif. Ilmu ini sangat aplikatif dan strategis bagi ketahanan pangan,” jelasnya.
Meski baru beberapa hari menjabat Kepala BKD Sultra, Prof. Andi Khaeruni langsung menunjukkan sikap tegas namun bijak dalam menghadapi tantangan birokrasi. Ia menyadari pentingnya membangun kerja sama, komunikasi, dan integritas dalam manajemen ASN.
“BKD ini ujung tombak pembinaan ASN. Jadi saya ingin memastikan setiap penempatan jabatan dilakukan berdasarkan tiga prinsip: integritas, kompetensi, dan regulasi. Bukan karena kedekatan pribadi,” tegasnya.
Ia pun berkomitmen membantu Gubernur Sultra dalam membangun pemerintahan yang bersih.
“Amanah dari Gubernur ini tidak ringan. Tapi insyaAllah saya akan bekerja sekuat tenaga. Kalau birokrasi bersih, layanan publik juga akan baik,” tambahnya.
Lahir dan tumbuh dalam dinamika hidup yang berpindah-pindah—dari kampung ke kota kabupaten setelah ayahnya meninggal, Prof. Andi Khaeruni menegaskan bahwa pendidikan adalah modal utama hidupnya.
Baca Juga: Pasokan Seret, Harga Daging dan Tulang Sapi di Kendari Naik Tajam Jelang Idul Adha 2025
“Pendidikan itu jendela dunia. Dengan itu, kita bisa meningkatkan kapasitas dan membangun masa depan,” ujarnya.
Dari SD hingga perguruan tinggi, pengalaman hidup berpindah-pindah membuatnya punya banyak teman dan jejaring yang luas. “Saya orangnya senang berteman. Mungkin itu juga yang membuat saya mudah beradaptasi, baik di kampus maupun di birokrasi sekarang,” katanya.
Kini, dengan kombinasi akademik, pengalaman praktis, dan prinsip yang kuat, Prof. Andi Khaeruni hadir sebagai sosok strategis di tengah upaya reformasi birokrasi di Sultra. Ia yakin, ASN yang berintegritas dan kompeten akan membawa perubahan nyata.
“Orang pintar tanpa integritas itu bahaya. Tapi orang yang punya integritas bisa dibina dan diberdayakan. Itulah pegangan saya di BKD,” tutupnya. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS