Putin Izinkan Tentaranya Segera Gunakan Senjata Nuklir
Reporter
Jumat, 27 September 2024 / 9:36 am
MOSCOW, TELISIK.ID - Presiden Vladimir Putin memperbarui doktrin nuklir Rusia, memberikan lampu hijau bagi tentaranya untuk segera menggunakan senjata nuklir.
Perubahan ini memungkinkan Rusia menyerang negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan besar. Langkah ini memperlihatkan peningkatan ketegangan di panggung global, terutama dengan negara-negara Barat yang secara terang-terangan mengecam tindakan tersebut.
Doktrin nuklir baru Rusia kini mengizinkan penggunaan senjata nuklir dalam situasi darurat tertentu. Doktrin ini mencakup skenario di mana Rusia menghadapi ancaman serius dari negara non-nuklir.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan bahwa doktrin ini menjadi peringatan tegas bagi negara-negara yang mungkin terlibat dalam konflik dengan Rusia.
"Ini adalah sinyal yang memperingatkan negara-negara tersebut tentang konsekuensi jika mereka berpartisipasi dalam serangan terhadap negara kami dengan berbagai cara, tidak selalu dengan nuklir," ujar Peskov, seperti dikutip dari CNN Internasional, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga: Deretan Peristiwa Tukar Kepala Mata-Mata Amerika dan Rusia Era Joe Biden-Vladimir Putin
Lebih lanjut, Peskov menyatakan bahwa ancaman terhadap Rusia bukan hanya dari senjata nuklir, melainkan dari berbagai aspek. Tanpa menyebut nama, Peskov menyindir Ukraina yang saat ini sedang meningkatkan hubungan dengan negara-negara Barat.
Menurut Peskov, negara-negara yang berusaha mendukung Ukraina dengan senjata dan dukungan militer lainnya harus waspada terhadap implikasi yang mungkin timbul.
Langkah Rusia memperbarui doktrin nuklirnya dinilai oleh sebagian pihak sebagai respons langsung terhadap tindakan Ukraina. Negara tersebut terus berusaha mendapatkan persetujuan dari negara-negara Barat untuk memperluas serangan ke wilayah Rusia.
Target utama Ukraina adalah bandara militer dan infrastruktur lainnya yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Kyiv, bersumber dari AFP.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Ditemukan Pingsan di Kamar Tidurnya
Meskipun Rusia mengklaim bahwa perubahan ini diperlukan untuk melindungi kepentingannya, negara-negara Barat menilai langkah ini sebagai eskalasi berbahaya.
Mereka khawatir bahwa tindakan ini hanya akan memperparah ketegangan di wilayah tersebut, terutama mengingat potensi penggunaan senjata nuklir.
Doktrin nuklir Rusia yang baru ini menjadi peringatan tegas bagi dunia bahwa Rusia tidak akan ragu menggunakan senjata pemusnah massal dalam situasi kritis. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS