Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Rampung Oktober Nanti

Aris Mantobua

reporter

Kamis, 30 Juni 2022  /  11:51 am

Kadis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Ir. H. Pahri Yamsu (tengah) bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia saat meninjau pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo. Foto: Aris Mantobua/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara, diperkirakan akan rampung tahun ini. Proses pengerjaannya terus digenjot, agar bisa segera digunakan.

Progres dari pembangunan rumah sakit jantung itu, ditinjau langsung oleh beberapa kepala dinas lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang merupakan sebuah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur.

Perusahaan ini memberikan dana pinjaman yang digunakan untuk membangun Rumah Sakit Jantung Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kepala Devisi Pembiayaan Publik 1 PT Sarana Multi Infrastruktur, Erdian Dharmaputra mengatakan, progres dalam pembangunan rumah sakit jantung diharapkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

"Pinjaman ini diberikan langsung ke pemerintah provinsi untuk membangun rumah sakit. Tidak semua daerah mempunyai kewenangan untuk membangun rumah sakit spesialis seperti ini," katanya, Rabu (29/6/2022).

Foto bersama beberapa kepala dinas lingkup provinsi bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia usai meninjau pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo. Foto: Aris Mantobua/Telisik

 

Pihaknya bersama Bank Dunia melihat dalam pembangunan rumah sakit jatung tersebut, masih positif sesuai dengan target yang diinginkan. Proses finishing fisik dari gedung, suplai alat kesehatan, atau pekerjaan lain diharapkan bisa sesuai dengan target pada bulan Oktober nanti.

"Tentu dalam kunjungan hari ini pasti ada evaluasi yang diberikan karena dalam setiap proses pembangunan tidak ada yang sempurna. Ada beberapa masukan, nanti secara detilnya akan dikoordinasikan langsung dengan pemerintah provinsi. Khususnya masalah limbah rumah sakit yang berdampak pada lingkungan, sehingga aspek pengelolaan lingkungan dapat diperhatikan oleh pemerintah provinsi," terangnya.

Baca Juga: DPRD Sulawesi Tenggara Kembali Lakukan Tahapan Finalisasi Raperda

Berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan, Erdian mengharapkan sumber daya manusia seperti dokter spesialis jantung harus sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi.

"Terkait dengan keselamatan kerja, pihak pengawas menyampaikan masih terkoordinir dengan baik. Karena bukan hanya para pekerja yang merasakan tetapi juga masyarakat sekitar," terangnya.

Di tempat yang sama, Kadis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Ir. H. Pahri Yamsu, M.Si mengatakan, pihak PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sangat puas dengan progres pembangunan rumah sakit ini. Hal tersebut masih sesuai target yang telah ditentukan.

Peninjauan pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia. Foto: Aris Mantobua/Telisik

 

"Secara teknis, proses pembangunan rumah sakit sudah surplus. Kita harapkan cuaca yang ada bisa mendukung dalam pembangunan ini. Tetap konsisten, agar di akhir bulan Oktober nanti rampung, sehingga sesuai dengan target," ungkapnya.

Pahri Yamsu menjelaskan, progres dari pembangunan rumah sakit secara teknis sudah mencapi 76,33 persen. Dalam tahap pengerjaannya berfokus pada pengadaan alat kesehatan dan pemasangan kabel dari alat yang telah disiapkan.

Pembangunan yang sesuai dengan kaidah seperti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proses pengelolaan limbah terkait kesehatan lingkungan, proses jam kerja akan terus dipantau dan dievaluasi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Dan hari ini PT Sarana Multi Infrastruktur merasa sangat puas dari semua progres pembangunan rumah sakit ini. Untuk peresmiaannya kita usahakan bisa selesai tahun ini, bersamaan dengan jalan wisata Toronipa. Terkait peralatan kesehatan, sumber daya manusia seperti dokter, perawat dan lain sebagainya sudah disiapkan sejak awal," terangnya.

Baca Juga: 12 Penerima Manfaat Sentra Meohai Kendari Dilepas, Dibekali Mesin Jahit dan Alat Salon

Sementara itu Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Putu Agustin Kusumawati mengatakan, terkait sumber daya manusia seperti dokter spesialis, subspesialis dan dokter umum, pihaknya telah mempersiapkannya. Setiap dokter telah melakukan pendidikan khusus di Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON).

"Untuk saat ini sudah ada beberapa dokter yang telah melakukan pendidikan. Perawat-perawat ahli juga kami telah siapkan dan sudah melakukan pelatihan di rumah sakit jantung. Di luar dari itu, pihaknya juga telah mempersiapkan perawat dari kabupaten/kota untuk direkrut mengisi posisi yang ada. Pokoknya sebelum lauching, SDM semua sudah ada," katanya.

Putu Agustin menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan kebutuhan perawat medis dan non medis serta beberapa alat kesehatan lain dengan anggaran kurang lebih Rp 70 miliar. Pihaknya juga akan menyerukan bahwa rumah sakit jatung yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, akan menyerupai Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) yang ada di Jakarta.

"Peralatan yang akan direalisasikan, berfokus untuk ruang operasi, bedah jantung dan bedah saraf," tutupnya. (A-Adv)

Penulis: Aris Mantobua

Editor: Haerani Hambali