Rusia Undang Taliban ke Moskow, Ada Apa?
Reporter
Jumat, 08 Oktober 2021 / 1:40 pm
MOSKOW, TELISIK.ID - Rusia dilaporkan akan mengundang pemerintah baru Afghanistan Taliban ke Moskow.
Kelompok tersebut akan diberi panggung dalam konferensi internasional yang berlangsung 20 Oktober nanti.
"Rusia akan mengundang perwakilan Taliban ke pembicaraan internasional tentang Afghanistan yang rencananya akan diadakan di Moskow pada 20 Oktober," kata perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, dikutip Reuters, Jumat (8/10/2021).
Sayangnya, belum ada detil soal acara yang diagendakan. Namun undangan itu diyakini akan terkait lanjutan pembicaraan G-20 yang rencananya digelar 12 Oktober.
Baca juga: Soal Squid Game, Netflix Digugat Rp 328 Miliar hingga Jung Ho Yeon Tak Ambil Pusing
Baca juga: Tak Sampai 24 Jam WhatsApp dan Instagram Down, Mark Zuckerberg Sudah Rugi Rp 99,5 Triliun
G-20 akan membahas soal Afghanistan. Bagaimana negeri itu menghindari krisis ekonomi dan kemanusiaan setelah pengambilalihan oleh Taliban 15 Oktober.
Moskow sendiri pernah menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang Afghanistan pada Maret lalu. Di mana Rusia, Amerika Serikat (AS), China, dan Pakistan merilis pernyataan bersama.
Pernyataan ini menyerukan kepada pihak Afghanistan yang saat itu bertikai untuk mencapai kesepakatan damai dan mengekang kekerasan. Pertemuan juga meminta Taliban tak bertindak ofensif.
Rusia sendiri diduga memiliki kepentingan di negara itu. Negeri pimpinan Presiden Vladimir Putin itu dikabarkan serius untuk menarik Afghanistan bergabung dalam blok perdagangannya yang dinamakan Eurasian Economic Union.
"Ini bukan hanya harapan saya. Saya yakin tentang ini. Kami akan membangun hubungan dengan mengandalkan materi yang telah kami kumpulkan selama bertahun-tahun," sebut Kabulov sehari setelah Taliban mengambil alih Kabul.
Dilansir dari Cnbcindonesia meski begitu, Rusia juga masih berhati-hati dengan Taliban. Moskow diketahui telah mengadakan latihan militer di Tajikistan dan memperkuat kehadirannya di pangkalan militer perbatasan Afghanistan itu untuk menghadang ekstrimisme yang bisa masuk ke wilayah kedaulatannya. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali