Sembilan Kecamatan di Kolaka Utara Teridentifikasi Rawan Bencana
Reporter Kolaka Utara
Kamis, 24 April 2025 / 1:28 pm
Potret salah satu jembatan penghubung antar dusun di Desa Batu Ganda, Kecamatan Lasusua rusak parah tersapu banjir yang terjadi Jumat, (18/4/2025) malam. Foto: Muh. Risal H/Telisik.
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sembilan kecamatan dari 15 kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) teridentifikasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai wilayah rawan atau berisiko tinggi terkena bencana.
Kepala BPBD Kolaka Utara, Andi Faizal mengungkapkan, pihaknya telah menyusun dokumen peta potensi bencana mencangkup berbagai jenis ancaman bencana, baik banjir, tanah longsor, abrasi, hingga gempa bumi.
Bahkan, hasil identifikasi mereka ditetapkan sembilan kecamatan yang memiliki risiko tinggi tertimpa bencana termasuk di dalamnya Ibu Kota Lasusua.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa kecamatan yang masuk kategori tinggi risiko, di antaranya Kecamatan Lasusua, Wawo, Batu Putih, Lambai, Ranteangin, Pakue, Pakue Tengah, Pakue Utara, hingga Kecamatan Tolala,” terang Andi Faizal, Kamis (24/4/2025).
Kendati demikian lanjutnya, hampir seluruh wilayah atau kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara masuk dalam kategori rawan bencana.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Kolaka Utara Terisolir Akibat Banjir, Akses Jalan Putus
Sementara itu, Wakil Bupati Kolaka Utara, Jumarding menyampaikan, jika sejumlah wilayah di Kolaka Utara saat ini tertimpa bencana banjir. Khususnya di Kecamatan Lasusua dan sekitarnya.
Merespon peristiwa tersebut, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat, termasuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana.
“Kami sudah turun langsung ke lapangan (lokasi bencana), RS Djafar Harun misalnya," kata Jumarding.
Pemerintah daerah juga telah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPR Kolaka Utara, agar melakukan penanganan sifatnya emergensi termasuk merencanakan pembangunan jembatan darurat di sejumlah titik yang mengalami kerusakan berat.
"Akses jembatan sempat terputus dan kini telah kami tangani dengan pembangunan jembatan sementara. Kami juga telah memanggil Kadis PU untuk segera mengambil langkah cepat,” ujarnya.
Terkait bencana alam yang melanda Kabupaten Kolaka Utara beberapa pekan lalu, Kapolres Kolaka Utara, AKBP Ritman Todoan Agung Gultom, S.Ik, menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi.
Utamanya menjaga solidaritas dan satu visi dalam penanganan bencana. Menurutnya, kebersamaan seluruh elemen Forkopimda menjadi kunci keberhasilan dalam merespons keadaan darurat secara efektif.
Baca Juga: Sungai Kembali Dikeruk Pasca Banjir Bandang di Kolaka Utara
Keberadaan Bhabinkamtibmas yang tersebar di seluruh desa memiliki peran strategis dalam deteksi dini terhadap potensi bencana sebab, mereka telah dibekali kemampuan untuk memantau kondisi lingkungan dan melakukan pendataan wilayah rawan bencana.
“Kami sudah mengarahkan seluruh Bhabinkamtibmas untuk memetakan wilayah-wilayah yang berisiko, terutama desa-desa yang berada di sekitar aliran sungai, lereng pegunungan, dan kawasan rawan longsor," jelas Kapolres.
"Mereka menjadi ujung tombak kita dalam memberikan informasi awal, sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” lanjutnya. (A)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS