Terlalu Sering Hubungan Ranjang, Begini Dampak Serius Intai Kesehatan Fisik dan Mental

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 26 Desember 2025
0 dilihat
Terlalu Sering Hubungan Ranjang, Begini Dampak Serius Intai Kesehatan Fisik dan Mental
Aktivitas hubungan ranjang berlebihan tanpa kontrol dapat memicu risiko kesehatan fisik dan tekanan mental berkepanjangan. Foto: Repro iStockphoto

" Hubungan seksual kerap dipahami sebagai bagian penting dalam kehidupan pasangan "

JAKARTA, TELISIK.ID - Aktivitas hubungan ranjang yang dilakukan terlalu sering tanpa memperhatikan kondisi tubuh dan prinsip seks aman berpotensi memicu gangguan kesehatan fisik hingga tekanan psikologis serius.

Hubungan seksual kerap dipahami sebagai bagian penting dalam kehidupan pasangan, baik untuk mempererat ikatan emosional maupun menjaga keseimbangan psikologis.

Dalam banyak konteks, aktivitas ini juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan, mulai dari peredam stres hingga peningkatan kualitas tidur.

Namun demikian, frekuensi hubungan ranjang yang dilakukan secara berlebihan, tanpa memperhatikan kesiapan fisik dan aspek keamanan, dapat menimbulkan dampak yang tidak ringan.

Melansir Halodoc, Jumat (26/12/2025), tidak terdapat ketentuan baku mengenai seberapa sering hubungan intim dikategorikan berlebihan, sebab kebutuhan dan kondisi setiap individu berbeda.

Kesepakatan, kenyamanan, serta kondisi fisik menjadi faktor utama yang seharusnya menjadi pertimbangan. Persoalan muncul ketika aktivitas tersebut dilakukan secara terus-menerus, mengabaikan sinyal tubuh, atau tidak disertai perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab.

Dalam praktiknya, terlalu sering berhubungan ranjang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dampak ini tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga berpengaruh terhadap kondisi mental, terutama jika hubungan intim dijalani tanpa rasa aman dan kenyamanan.

Baca Juga: Stres Picu Impotensi hingga Loyo di Ranjang? Begini Fakta Medisnya

Risiko tersebut semakin meningkat apabila hubungan dilakukan tanpa perlindungan atau melibatkan lebih dari satu pasangan dalam periode waktu berdekatan.

Berikut sejumlah dampak yang dapat terjadi akibat terlalu sering melakukan hubungan ranjang:

1. Cedera pada organ intim

Gesekan berulang pada area genital dapat menyebabkan iritasi, lecet, pembengkakan, hingga nyeri. Kondisi ini berisiko menimbulkan luka kecil yang, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menjadi pintu masuk bakteri dan infeksi.

2. Kelelahan fisik

Hubungan seksual membutuhkan energi cukup besar. Jika dilakukan terlalu sering, terutama saat tubuh kurang istirahat, dehidrasi, atau tidak dalam kondisi prima, kelelahan dapat muncul dan memengaruhi aktivitas harian serta produktivitas.

3. Infeksi saluran kemih

Frekuensi hubungan intim yang tinggi, khususnya pada perempuan, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Struktur anatomi uretra yang lebih pendek membuat bakteri lebih mudah masuk, terlebih jika kebersihan dan perlindungan tidak optimal.

4. Penyakit menular seksual

Risiko penyakit menular seksual meningkat pada aktivitas seksual yang sering dilakukan tanpa pengaman atau dengan pasangan berganti. Penularan dapat terjadi melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral, dengan gejala yang beragam dan membutuhkan penanganan medis.

Baca Juga: Mr P Berjamur hingga Muncul Bercak Putih, Berikut Gejala dan Fakta Medisnya

5. Gangguan psikologis

Tekanan mental dapat muncul apabila hubungan ranjang dilakukan karena paksaan, rasa bersalah, atau tuntutan sepihak. Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi memicu stres, kecemasan, hingga gangguan suasana hati yang memengaruhi kualitas hubungan.

Memahami batas kemampuan tubuh serta menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan menjadi langkah penting untuk mencegah dampak tersebut. Hubungan seksual seharusnya dilandasi rasa saling menghormati, aman, dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Apabila muncul keluhan fisik atau psikologis yang berkaitan dengan aktivitas seksual, berkonsultasi dengan tenaga medis menjadi pilihan yang bijak.

Pendekatan yang tepat dan bertanggung jawab diharapkan dapat menjaga hubungan ranjang tetap sehat, tanpa mengorbankan kondisi fisik maupun kesejahteraan mental pasangan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga