Siapkan Siswa SMK ke Dunia Kerja, Dikbud Sultra Hadirkan Kurikulum Prototipe

Muhammad Ilwanto

Reporter

Rabu, 16 Februari 2022  /  12:33 pm

Kabid SMK saat sedang memantau pelaksanaan praktikum siswa di salah satu SMK di Kota Kendari. Foto : Muhammad Ilwanto/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkompeten, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, terus melakukan terobosan dan inovasi demi mewujudkan dan menciptakan anak-anak bangsa yang berkualitas.

Demi mencapai itu semua, Dikbud Sultra meluncurkan kurikulum baru di tahun 2022 ini, yaitu kurikulum prototipe, yang dikhususkan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kurikulum prototipe sendiri merupakan model pembelajaran project based learning yang link and mach, yakni pembelajaran berbasis proyek. Ini tentu sangat cocok untuk persiapan anak dan mendidik anak belajar sambil bekerja. Dengan menciptakan sekolah bernuansa dunia kerja.

"Jadi ini sangat baik buat para siswa di SMK, sebab di SMK itu benar-benar dipersiapkan anak-anak yang betul-betul terampil, kompetitif dan siap untuk memasuki dunia kerja. Karena muara SMK sudah seperti itu, bisa melahirkan dan menciptakan alumni-alumni yang berkompeten dan siap untuk bekerja," ungkap Kabid SMK Dikbud Sultra, La Ode Fasikin, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2022).

Ia mengakui, untuk kurikulum prototipe ini, sudah mulai diterapkan di tahun ajaran ini, sehingga seluruh sekolah sudah mulai menerapkan sekolah yang berbasis dunia kerja/industri.

"Kami sudah lakukan sosialisi dari tahun lalu, di seluruh sekolah dan bahkan melalui media sosial yang bisa langsung dilihat oleh banyak orang. Akan tetapi karena ini masih baru, tentu masih harus diperkuat lagi, di mana dalam waktu dekat akan dilakukan bimbingan teknis (Bimtek)," katanya.

Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN Resmi Dibuka, UHO Siapkan Kuota 2.468

Dia berharap, kurikulum baru ini dapat berjalan baik dan efektif. Sebab ini memang satu metode model kurikulum yang benar-benar mempersiapkan anak-anak lebih terampil, kompetitif dan berdaya saing.

"Ini tentu sesuai logo kita yakni SMK hebat dan SMK bisa, artinya mereka memiliki daya saing dan lebih kompetitif untuk masuk dunia kerja," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 4 Kendari, Herman, mengungkapkan bahwa kebijakan yang dibuat oleh Dikbud benar-benar sangat tepat. Artinya SMK membutuhkan sistem pembelajaran yang betul-betul bisa melatih dan mengembangkan kemampuan siswa.

"Harusnya memang seperti ini, agar para siswa-siswi bisa lebih berkompeten dan mampu menguasai bidang keahliannya, dengan sistem pembelajaran yang betul-betul menuntut mereka untuk menjadi seorang ahli di bidangnya," ungkapnya saat dihubungi Telisik.

Baca Juga: MTs Ummusshabri Raih Juara Umum I-Smart Competition 2022

Mantan guru SMKN 1 Kendari tersebut mengatakan, untuk di SMKN 4 selalu siap dengan berbagai kebijakan yang diterapkan. Hanya saja untuk penerapan kurikulum prototipe, masih belum terlalu siap terutama dari segi tenaga pengajar.

"Kami akui untuk masalah guru itu belum terlalu siap, bukan tidak berkompeten hanya saja untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, itu kan harus perlu pelatihan dan pembinaan. Sehingga kita harapakan ke depan, ini menjadi perhatian bagi Dikbud Sultra. Agar kurikulum prototipe ini bisa berjalan dengan baik, dan siswa-sisiwi kami bisa betul-betul memiliki kapasitas dan skill yang mempuni di bidang keilmuannya," pungkasnya. (B)

Reporter : Muhammad Ilwanto

Editor: Haerani HambaliĀ