Stres Akibat Penyakit Asam Lambung, Pria di Kendari Tewas Gantung Diri

La Ode Muh Martoton

reporter

Selasa, 19 Juli 2022  /  8:20 am

Pria berinisial F di Kendari mengahiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan kabel listrik. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Pria berinisial F (34) tewas gantung diri di rumahnya. Peristiwa ini sontak menghebohkan warga Jalan Wuaeha, Lorong Penjahit Syukur, RT 016, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (18/7/2022) sekira pukul 13.40 Wita.

Korban diduga stres akibat penyakit asam lambung yang dideritanya. Dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan kabel listrik di dalam kamar rumahnya.

Aksi gantung diri itu pertama kali diketahui oleh istri korban berinisial NH (33) pada Senin 18 Juli 2022 sekira pukul 13.40 Wita.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh. Eka Fathurrahman membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, pria yang gantung diri itu berinisial F (34). Korban ditemukan pertama kali oleh istri dan ayah korban.

“Saksi istri F langsung mendobrak pintu kamar yang terkunci dari dalam. Istrinya melihat korban sudah tergantung dengan terikat kabel listrik berukuran besar,” ujarnya, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: Viral: Tabrakan Maut Truk Pertamina Hantam Sejumlah Kendaraan, Mayat Tergeletak di Jalan

Pada saat kejadian, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Aliyah I, karena pada saat ditemukan kondisinya masih dalam keadaan sesak napas. Sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tidak bisa diselamatkan hingga meninggal dunia sekira pukul 15.30. Korban langsung dibawa ke rumah duka di Kelurahan Anggoeya.

Ayah korban berinisial M menerangkan kronologi hingga korban ditemukan gantung diri.

Baca Juga: Insiden Polisi Tembak Polisi, Kapolri Resmi Nonaktifkan Irjen Ferdy Sambo

"Istri korban memanggil saya untuk membantunya mendobrak pintu kamar korban yang dalam keadaan terkunci. Setelah berhasil didobrak, kami menemukan korban dalam keadaan tergantung dengan tali gantungan kabel listrik," ujar M.

Sementara menurut istrinya NH, korban sering mengalami stres karena menderita penyakit asam lambung.

Setelah kejadian nahas itu, pihak keluarga langsung membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban. (A)

Penulis: La Ode Muh Martoton

Editor: Haerani Hambali