Sulkarnain Pantau Persiapan Kedatangan Presiden di Jembatan Teluk Kendari
Reporter
Senin, 19 Oktober 2020 / 8:55 pm
KENDARI, TELISIK. ID - Dijadwalkan akan meresmikan penggunaan Jembatan Teluk Kendari pada November 2020, Wali Kota Kendari bersama Forkopimda memantau sejumlah tempat yang akan menjadi tempat rangkaian kegiatan Presiden Joko Widodo.
Ditemani Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Wali kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyusuri Jembatan Teluk Kendari bersama beberapa pejabat.
Sulkarnain Kadir mengatakan, pekerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer hampir rampung.
Direncanakan jembatan itu akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama (Kecamatan Kendari) dengan Kecamatan Abeli yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.
"Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut," katanya, Senin (19/10/2020)
Baca juga: Hari Ini, Jumlah Sembuh COVID-19 di Sultra Bertambah 108 Orang dan Positif 39 Kasus
Selain itu lanjutnya, Pemerintah telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar.
Kawasan pelabuhan itu merupakan pindahan dari pelabuhan sebelumnya di kawasan Kota Lama.
Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.
Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).
Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari.
Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.
Baca juga: Keluhan Pedagang Pasar Baru yang Tak Laku Hingga Berhari-hari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari pun terus mempercepat pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Abeli.
Pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit sepanjang 602,5 meter, approach span sepanjang 357,7 meter, side span sepanjang 180 meter, dan bentang utama atau main span sepanjang 200 meter.
Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.
Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Abeli dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port dan kawasan permukiman baru.
Jembatan ini akan meningkatkan konektivitas antar wilayah agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dengan biaya APBN sebesar Rp 800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020. (B)
Reporter: Sumarlin
Editor: Kardin