Harga Beras di Kota Kendari Melonjak, Ini Penyebabnya

Nur Meli, telisik indonesia
Kamis, 14 September 2023
0 dilihat
Harga Beras di Kota Kendari Melonjak, Ini Penyebabnya
Harga beras di Kota Kendari mengalami kenaikan drastis. Foto: Nur Meli/Telisik

" Harga beras di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan dratis dalam beberapa minggu terakhir "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga beras di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan dratis dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan ini menjadi perhatian pemerintah daerah dan dikeluhkan masyarakat konsumen.

Menurut data yang diperoleh Telisik.id dari pedagang beras di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari pada September 2023, harga beras jenis medium quality ukuran 5 kilogram naik menjadi Rp 70.000 dalam dua minggu terakhir, sedangkan sebelumnya hanya Rp 60.000 per 5 kilogram.

Ida (46), pedagang beras di Pasar Korem Kota Kendari mengatakan, kenaikan harga beras ini berawal dari adanya berita TV nasional yang mengabarkan harga beras di Pulau Jawa. Kemudian, beberapa hari  berselang, terdapat  tim survei yang mengabarkan bahwa harga beras naik. Namun Ida tidak bisa memastikan, tim survei tersebut berasal dari Dinas Pangan atau Dinas Perdagangan.

"Setelah saya lihat di TV, saya tidak langsung menaikkan harga beras. Saya baru menaikkan harga ketika ada tim survei, entah dari Dinas Pangan atau Dinas Perdagangan yang datang ke sini dan menanyakan harga beras serta memberitahukan bahwa harga beras di Kendari juga naik," ujarnya pada Telisik.id, Kamis (13/9/2023).

Adapun faktor yang diyakini Ida sebagai penyebab utama kenaikan harga beras karena kemarau panjang yang mempengaruhi produksi padi di daerah, sehingga stok beras di tingkat pedagang pun ikut berkurang.

Ida menjelaskan, para pedagang kecil yang menjual beras pasti tidak siap dengan kenaikan harga beras ini. Pasalnya dia sendiri belum menyetok beras jualannya karena sudah menuju waktu panen yaitu bulan Oktober.

Baca Juga: Harga Beras Naik, Masyarakat Buton Utara Menjerit

"Kita sekarang menuju bulan panen, jadi tidak menyetok banyak beras, takutnya tidak laku atau rusak. Biasanya jika di waktu panen, harga beras turun. Tapi ternyata di awal September ini, harga beras tiba-tiba naik drastis," imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan Juliadi (20), pedagang beras di Pasar Panjang Kota Kendari. Dia menuturkan, harga beras di Kota Kendari memang mengalami kenaikan per bulan September ini.

Kenaikan harga beras ini menurutnya karena kurangnya pasokan beras. Dia menjelaskan, beras yang dia jual berasal dari Konawe.  

"Kita biasanya diberitahu sama pengantar beras dari sana kalau beras lagi berkurang dan harganya naik," ungkapnya.

Juliadi berharap ke depannya harga beras dan stok beras di produsen kembali stabil.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari, Aldakesutan Lapae menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan suplai beras yang masuk di Kota Kendari berkurang. Hal ini terjadi karena kemarau panjang yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen.

Akibatnya pasokan beras di Konawe yang menjadi pusat pemasok beras di Sulawesi Tenggara, mengalami penurunan. Sehingga pasokan beras di Kota Kendari ikut menurun.

Lebih lanjut Aldakesutan menuturkan, berdasarkan survei Dinas Perdagangan, harga beras di Kota Kendari naik mencapai Rp 1000 per kilogram. Misalnya pada beras kepala yang harga awalnya adalan Rp 12.500 per kilogram menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Dia mengatakan, biasanya ada kesinambungan harga, mulai dari Konawe, lalu ke pengumpul atau penampungan, kemudian ke mayarakat pasar atau ke pedagang eceran. Biasanya ketika di pengecer harganya akan sedikit mengalami kenaikan. Jadi di tiga tingkatan ini, pasti terjadi kenaikan harga.

Baca Juga: Harga Beras Mahal Sebabkan Inflasi di Sumatera Utara

"Untuk beras yang dijual oleh masyarakat, kami tidak memiliki hak untuk mengintervensi dari segi harga, namun harga akan kembali stabil ketika pasokan beras yang masuk ke Kota Kendari terpenuhi," jelasnya.

Pihaknya hanya mampu menekan dengan cara turun ke pasar-pasar untuk melihat agar tidak ada spekulasi harga di kalangan pedagang. Selain itu, pihaknya juga memastikan tidak ada penampung atau pengumpul beras oleh oknum yang memanfaatkan situasi ini.

"Biasanya memang untuk mempermainkan harga ini ada pengumpul beras yang menyimpan beras tanpa disalurkan, lalu memanfaatkan kesempatan ini menjual dengan harga yang tinggi. Tapi Alhamdulillah di musim-musim paceklik begini tidak ada tempat penampungan beras seperti itu di Kota Kendari," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menindak jika ditemukan permainan harga yang tidak wajar dan akan terus memantau situasi dan berupaya mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan harga beras di Kota Kendari.

Berdasarkan pantauan Telisik.id, kenaikan  harga beras terjadi di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari yaitu Pasar Anduonohu, Pasar Baruga, Pasar Panjang dan Pasar Korem. (A)

Penulis: Nur Meli

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga