Tak Ada Polisi dan Pemerintah, Inilah Kota Tanpa Negara
Reporter
Rabu, 22 Juni 2022 / 1:39 pm
CHERAN, TELISIK.ID - Memiliki sistem pemerintahan ataupun sistem keamanan seperti polisi, niliter hingga pejabat pemerintah, tentu merupakan hal yang sudah lumrah di setiap kota dan negara di dunia.
Namun, apa jadinya jika sebuah kota tidak memiliki semua sistem tersebut? Bahkan bisa dibilang tak memiliki negara sama sekali?
Mengutip dari Kabar6.com, kota tersebut bernama Cheran. Di mana Kota Cheran yang merupakan penduduk asli Purépecha di negara bagian Michoacán, Meksiko.
Kota ini dihuni oleh 14.245 jiwa. Kegiatan ekonomi utama adalah pertanian, peternakan dan produksi kayu yang memanfaatkan sekitar 27.000 hektare hutan.
Kota ini tampaknya menjadi kumpulan orang yang sangat beruntung karena bisa hidup tanpa mendapat tekanan dari pihak mana pun.
Hal itu dikarenakan kota tersebut kini menjalankan kehidupan sosial dan politik secara otonom tanpa campur tangan pemerintah.
Sistem kehidupan yang baru, membuat Cheran bebas dari politik maupun pejabat, hingga kartel-kartel narkoba yang biasa menjajah wilayah-wilayah kecil untuk kepentingan kelompok.
Diketahui, dulu Cheran adalah kota yang damai dengan budaya khas penduduknya. Sayangnya, kedamaian tersebut mulai terusik seiring masuknya kartel narkotika yang kemudian turut melibatkan pemerintah dan aparat setempat.
Segelintir elite ‘nakal’ dan penjahat tadi masing-masing mempunyai tujuan bisnis yang hanya menguntungan kepentingan meteka. Sementara masyarakat Cheran sangat tidak diuntungkan dengan situasi ini.
Tak hanya menjalankan bisnis narkoba, para kartel di Cheran juga melakukan pembalakan kayu liar hingga merusak alam dan cagar budaya masyarakat setempat.
Para pejabat dan aparat pun tidak bisa berbuat banyak karena mereka sudah disuap. Belum lagi praktik korup para politisi lokal.
Baca Juga: 5 Negara dengan Wanita Cantik Terbanyak di Dunia, Cocok Buat Cari Jodoh
Kondisi ini lah yang membuat para penduduk Cheran semakin berada dalam situasi terjepit sehingga membuat mereka akhirnya bangkit dan melawan. Gerakan people power itulah yang kemudian sukses mengusir para oknum yang merusak kota mereka.
Dikutip dari Tirto.id, Sejak kemenangan tersebut, Cheran mulai membentuk pemerintahan sendiri. Para politikus dan polisi yang masih ada di sana mereka usir ke luar kota karena ditakutkan akan kembali berkongkalikong dengan kartel.
Pelarangan partai politik mulai diberlakukan. Khusus itu, penduduk Cheran menganggap parpol hanyalah alat yang hanya berfungsi untuk memecah belah orang-orang.
“Satu-satunya hal yang dilakukan oleh partai-partai adalah memecah belah kami, Tidak hanya di sini - di seluruh negeri," kata Salvador Ceja, salah seorang komisaris tanah komunal di Cheran, seperti dilansir The Guardian.
Jadi jika Anda kebetulan berkunjung ke Cheran, jangan harap menemukan secuil pun publisitas parpol. Justru yang marak di tiap tembok adalah berbagai mural wajah tokoh revolusioner Meksiko seperti Emiliano Zapata, atau coretan-coretan yang menghina parpol seperti: “Partai politik bangsat" atau "Cheran bukan mainan".
Selain membentuk pemerintahan yang otonom, penduduk Cheran juga merancang Ronda Comunitaria (sebuah milisi yang terdiri dari pria dan wanita lokal), untuk menggantikan peran aparat. Di mana milisi ini akan selalu berjaga di pos pemeriksaan bersenjata di 3 jalan utama yang menuju ke pemukiman untuk menghalang pembalasan penebang kayu dan kartel obat bius.
Baca Juga: Cantik dan Awet Muda, Wanita Hunza Bisa Melahirkan Usia 65 Tahun, Ternyata Ini Rahasianya
Selain itu, masing-masing dari empat distrik di Cheran juga turut mengirim para wakilnya ke sebuah dewan kota yang dinamakan Dewan Tetua Cheran. Anggota yang terpilih akan mendapat mandat selama tiga tahun.
Dewan besar dan komite lainnya inilah yang dipercaya untuk mengendalikan semua aspek kehidupan rakyat.
Pilihan untuk menjadi otonom membuat tingkat kejahatan di Cheran telah menurun drastis dibanding negara bagian Michoacan lainnya. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali