Tak Bersumber dari Komdigi, Anggaran Internet Cepat Sekolah Rakyat Disuplai Oleh Ini
Reporter
Sabtu, 05 Juli 2025 / 9:45 am
Internet Sekolah Rakyat dibiayai Kemensos, bukan dari anggaran Komdigi langsung. Foto: Repro Kompas.
JAKARTA, TELISIK.ID - Program internet cepat untuk Sekolah Rakyat yang selama ini dikira ditangani oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), ternyata tidak berasal dari anggaran kementerian tersebut.
Pemerintah memutuskan bahwa pembiayaan layanan internet tersebut akan disuplai dari Kementerian Sosial (Kemensos), sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan dan teknologi di seluruh wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa peran Komdigi dalam program ini hanya sebatas memastikan ketersediaan infrastruktur digital di lingkungan Sekolah Rakyat. Komdigi juga bertugas menjaga kualitas layanan sesuai kapasitas yang diberikan kepada masing-masing sekolah penerima manfaat.
“Jadi internet Sekolah Rakyat sudah diputuskan pembiayaannya oleh Kemensos,” ujar Wayan Toni Supriyanto, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (5/7/2025).
Baca Juga: Akhir Februari 2025 Rumah Warga Bakal Terpasang Internet Murah 100 Mbps dari Komdigi
Ia juga menambahkan bahwa peran Komdigi dalam program ini terbatas. “Kami Komdigi hanya memastikan infrastruktur mendekatkan ke Sekolah Rakyat dan menjaga quality of servicenya sesuai dengan kapasitas yang diberikan,” tegasnya.
Dukungan infrastruktur digital dari Komdigi telah diimplementasikan pada sejumlah sekolah rakyat di Yogyakarta. Dua sekolah yang telah menerima layanan internet cepat adalah Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman.
Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar bagi siswa di wilayah tersebut.
Sekolah Rakyat di Kabupaten Sleman mendapatkan sambungan internet berkapasitas 100 Mbps yang akan digunakan oleh 75 siswa dari tiga rombongan belajar.
Sementara itu, Sekolah Rakyat di Kabupaten Bantul menerima layanan internet dengan kapasitas lebih besar, yaitu 200 Mbps, yang ditujukan bagi 200 siswa dari lima kabupaten/kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua sekolah tersebut menjadi percontohan dalam pelaksanaan awal program ini.
Program internet cepat untuk Sekolah Rakyat ini juga akan menjadi bagian dari rangkaian peluncuran besar yang direncanakan oleh pemerintah. Presiden Prabowo dijadwalkan akan meresmikan peluncuran nasional program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025.
Program ini menjadi salah satu strategi utama pemerintah dalam membangun manusia Indonesia yang unggul, berkeadilan, dan tidak tertinggal secara digital.
Langkah Kementerian Sosial dalam mengambil alih pembiayaan program ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan berbasis teknologi.
Baca Juga: Program Magang Berdampak 2025 Resmi Dibuka Kemendiktisaintek, Ini Syarat dan Tahapannya
Ketersediaan akses internet cepat di sekolah-sekolah terpencil dan Sekolah Rakyat menjadi indikator penting dalam mengejar ketertinggalan pendidikan akibat kesenjangan digital di Indonesia.
Dengan sinergi antara Kemensos dan Komdigi, program ini diharapkan tidak hanya mempercepat akses digital di sektor pendidikan, tetapi juga memperkuat integrasi data, pelayanan sosial, serta peluang partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara lebih luas.
Konektivitas yang lebih baik di lingkungan pendidikan akan mendorong efisiensi pembelajaran dan perluasan sumber daya digital bagi pelajar di seluruh penjuru negeri. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS