Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Dekat Matahari dan Bintang

Merdiyanto , telisik indonesia
Senin, 24 Juni 2024
0 dilihat
Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Dekat Matahari dan Bintang
Ruang angkasa gelap gulita meski dekat dengan matahari dan bintang. Foto: LiveScience

" Ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari "

KENDARI, TELISIK.ID - Saat malam hari kita melihat ruang angkasa sangat gelap dan hanya terlihat bintang terang dan planet. Padahal ada matahari yang meneranginya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan, penyebab ruang angkasa gelap akibat tidak ada atmosfer yang menyemburkan cahaya matahari.

"Oleh karenanya matahari, bulan, dan bintang-bintang bisa tampak berdampingan," kata Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin, dilansir dari Antaranews.com.

Dia menjelaskan, ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.

Cahaya matahari merambat dalam garis lurus tanpa hamburan, sehingga ruang angkasa terlihat gelap akibat tidak ada apapun yang menyebarkan atau memancarkan kembali cahaya matahari ke mata.

Baca Juga: Garis Gaib Ratusan Tahun Membuat Indonesia Terbagi Dua, Ini Penjelasan Ahli

Ketiadaan atmosfer itulah yang membuat manusia tidak melihat bagian dari cahaya matahari dan langit terlihat hitam.

Mengutip dari Viva.co.id, langit bumi berwarna biru karena adanya molekul yang membentuk atmosfer, termasuk nitrogen dan oksigen, menyebarkan banyak komponen cahaya tampak dengan panjang gelombang biru dan ungu dari matahari ke segala arah, termasuk ke arah mata kita.

Namun, jika tidak ada materi, cahaya merambat lurus dari sumbernya ke penerima. Karena hanya terdapat sedikit sekali partikel, hampir tidak ada apa pun di ruang angkasa antara bintang dan planet yang dapat menyebarkan cahaya ke mata kita.

Namun demikian, studi tahun 2021 di The Astrophysical Journal menjelaskan bahwa ruang angkasa mungkin tidak gelap yang diperkirakan para ilmuwan.

Baca Juga: Gajah Panggil Kawanannya dengan Nama Masing-Masing, Begini Penjelasannya

Melalui misi New Horizons NASA ke Pluto dan Sabuk Kuiper, para peneliti dapat melihat ruang angkasa tanpa gangguan cahaya dari Bumi atau Matahari.

Tim pengambil gambar yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa dan mengurangi semua cahaya dari bintang-bintang yang diketahui, Bima Sakti dan galaksi-galaksi yang mungkin ada, serta cahaya apa pun yang mungkin bocor dari kebiasaan kamera.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa cahaya latar belakang alam semesta masih dua kali lebih terang dari perkiraan. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga