Terinspirasi Lantunan Sholawat, Satu Keluarga Memeluk Islam
Content Creator
Minggu, 19 Januari 2025 / 2:09 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Ichuk Abdul Muhammad, seorang pemilik bengkel, membagikan perjalanannya menjadi seorang mualaf. Ia beserta keluarganya memutuskan memeluk agama Islam.
Ichuk, pemilik bengkel ketok magic di Tangerang, mengakui bahwa dirinya bukanlah seorang yang baik. Rasa bersalah yang mendalam mendorongnya untuk memohon ampunan kepada Tuhan.
"Nah dibandingkan agama sebelumnya, kita melihat itu kalau agama Islam kayaknya sehari bisa lima kali bertemu dengan yang kuasa, patuh dengan waktu sholat, patuh dengan apa kata Alquran. Nah saya pribadi merasa bahwa kita harusnya memang seperti itu, fokus ibadah dan taat pada peraturannya,” katanya, mengutip channel Youtube ngaji cerdas, Minggu (19/1/2025).
Ichuk, yang sebelumnya menganut agama Buddha, menyatakan bahwa perkenalannya dengan Islam dimulai dari lantunan shalawat. Sejak saat itu, ia secara aktif berusaha memahami Islam lebih dalam.
“Waktu saya perkenalan agama Islam itu lewat shalawat, yang shalawat ‘Ya Rabbibil Mustofa’,” ucapnya.
“Saya dijelaskan juga waktu itu hadistnya, makanya di situ saya semakin mendalamkan itu,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa lantunan shalawat memberikannya ketenangan dan kedamaian batin.
Merasa mantap dengan pilihannya, Ichuk mengajak istri dan anak-anaknya untuk turut berhijrah. Keluarga menyambut baik ajakan tersebut. Sebagai bentuk keseriusan dalam menjalani kehidupan baru, pasangan ini pun memutuskan untuk mengulang janji pernikahan sesuai syariat Islam.
"Anak-anak alhamdulillah pada setuju gitu, kalau tentangan dari keluarga ya sebenarnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Sebuah Iman: Pria Tionghoa Ini Rela Jarinya Dipotong Demi Mualaf
“Kita sudah sepakat ya, sama istri, apapun yang terjadi di antara keluarga kita, kita sudah konsekuen gitu. Saya dengan ikhlas ngejalanin ya,” tutur Ichuk.
Saat berusia empat tahun, Fitri, anak pertama mereka, mengalami kecelakaan yang mengakibatkan gangguan penglihatan.
“Anak pertama saya ini, engga bisa melihat dari umur 4 tahun. Waktu itu jatuh di empang,” kata Ichuk dikutip Okezone.com, Minggu (19/1/2025).
Dengan keterbatasan penglihatan, Fitri membuktikan bahwa semangat belajar dapat mengalahkan segala rintangan. Ia berhasil menghafal Al-Qur'an secara mandiri di rumah.
“Alhamdulillah, sejak masuk Islam, saya merasa lebih bersyukur, bisa sholat dan belajar bersama papa dan mama,” kata Fitri.
Tidak hanya Fitri, adiknya, Alman, juga merasakan kedamaian yang sama setelah memeluk agama Islam. Ia dengan senang hati berbagi pengalamannya sebagai seorang mualaf.
“Waktu itu kelas 1 SMP, umur 14 tahun, terus ikut masuk Islam, seneng, gak dipaksa. Di sekolah dulu temen-temen dukung, dan saya belajar ngaji sama papa di rumah,” ujar Alman.
Sementara, Lisa, istri Ichuk, memancarkan kebahagiaan yang tak terkira. Ia melihat perubahan yang sangat signifikan pada diri suaminya sejak memeluk agama Islam. Ichuk yang kini lebih sabar, penyayang, dan bertanggung jawab membuat rumah tangganya semakin harmonis.
“Masya Allah, senang sekali. Kalau dulu papa bahasanya kasar, sekarang sudah tidak begitu lagi, Alhamdulillah ada perubahan signifikan,” ujar Bu Lisa.
Ichuk mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami ujian hidup yang paling berat.
Baca Juga: Kisah Mualaf Delfano Charies: Benci Islam dan Nabi Muhammad namun Punya Bisnis Travel Umroh
“Satu, Fitri yang tidak bisa melihat; kedua, anak kedua kami, almarhum Widi Wijaya meninggal; ketiga, anak keempat kami, Jamilah, yang baru dua bulan lalu meninggal,” ungkapnya.
Di tengah ujian hidup yang berat, ia tetap teguh memegang imannya. Ia yakin bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Ia percaya bahwa di balik setiap cobaan, pasti ada hikmah yang terkandung, dan Allah akan selalu memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang sabar.
“Saya juga enggak sanggup untuk ngejalanin itu semua, tapi saya yakin Allah itu ngasih kemudahan buat kita,” katanya. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS