Terkait Jumlah Akun Palsu, Elon Musk Ancam Batalkan Akuisisi Twitter

Fitrah Nugraha

Reporter

Selasa, 07 Juni 2022  /  2:06 pm

CEO Tesla, Elon Musk yang berencana mengakuisisi Twitter. Foto: Repro techstory.in

NEW YORK, TELISIK.ID - Proses akuisisi Twitter oleh Elon Musk masih berputar. Namun saat ini, ia mengancam akan menarik penawarannya untuk membeli platform media sosial tersebut.

Melansir kompas.com, ancaman tersebut disampaikan Elon Musk, karena Twitter disebut telah gagal memberikan data yang dimintanya, terkait keberadaan dan jumlah akun palsu.

Dalam surat yang dikirimkan kepada manajemen Twitter, Elon mengatakan, raksasa sosial media itu secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya, yang merupakan bagian dari perjanjian akuisisi.

"Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger, dan Musk memiliki semua hak yang dihasilkan dari hal tersebut, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," tulis pengacara yang mewakili Elon Musk, dikutip dari CNN, Selasa (7/6/2022).

Diketahui, CEO Tesla itu telah meminta kepada Twitter untuk menyediakan informasi terkait keberadaan jumlah akun palsu di platform itu sejak Mei lalu.

Permintaan tersebut disampaikan untuk memastikan klaim manajemen yang menyatakan, jumlah akun palsu di Twitter tidak mencapai 5 persen.

Berdasarkan hasil perhitungannya, Elon Musk menduga, jumlah akun palsu di Twitter jauh lebih banyak dari perhitungan manajemen, bahkan berpotensi mencapai 90 persen dari total pengguna.

Oleh karena itu, dengan perhitungan tersebut Musk enggan melanjutkan pembahasan akuisisi hingga Twitter menyediakan data dan informasi lebih jelas.

Baca Juga: Pejabat di India Hina Nabi Muhammad, Negara Arab Murka

Sementara itu, CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan, perusahaan akan tetap menggunakan metrik spam lama. Perusahaan juga disebut bersedia memberikan informasi secara penuh kepada Elon Musk.

"Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," kata Agrawal.

Diketahui, Elon Musk telah menyepakati proses akuisisi Twitter senilai 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun, pada Selasa (26/4/2022).

Setelah Twitter dibeli Elon Musk, Twitter akan menjadi perusahaan privat, bukan lagi perusahaan publik yang melantai di bursa saham.

Namun, proses akuisisi ditangguhkan setelah Musk menilai Twitter menyediakan data palsu terkait jumlah akun aktif di platform itu.

Baca Juga: Pernah Ada, Berikut 8 Negara yang Telah Hilang dari Peta Dunia

Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitternya berhandle @elonmusk. Kata Elon Musk, ia menunggu Twitter memberikan data terkait jumlah akun palsu.

"Kesepakatan (dengan) Twitter untuk sementara ditangguhkan, (karena) detail perhitungan akun spam/palsu kurang mewakili 5 persen pengguna," ujar Musk di Twitter. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali