Video Viral, Kades Marahi Imam Masjid

Sunaryo

Reporter Muna

Kamis, 07 Mei 2020  /  7:35 am

Bupati Muna, LM Rusman Emba bersama Plt Kades Bahutara, Suharlina, Kadis PMD, Rustam dan Camay Kontukowuna, La Inpres. Foto: Naryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Dunia jagat maya dihebohkan dengan viralnya sebuah video Plt Kepala Desa (Kades) Bahutara, Kecamatan Kontukowuna, Kabupaten Muna, Suharlina, yang memarahi imam masjid.

Video yang diunggah di grup Facebook (FB) itu direkam secara sembunyi-sembunyi. Hanya terdengar suara Plt Kades yang memarahi sang imam masjid, La Pinu, di rumahnya.  

Netizen pun membully sang Plt Kades yang kemudian dikait-kaitkan dengan Bupati Muna, LM Rusman Emba.  Bahkan, karena video tersebut viral, beberapa anggota DPRD Muna menyambangi kediaman sang imam.

Suharlina, Plt Kades Bahutara menerangkan, kejadian itu terjadi sekitar kurang lebih tiga bulan lalu. Hanya, karena menjelang tahun politik, video tersebut kembali disebar di Media Sosial (Medsos) FB.  

"Video itu sudah dua kali diviralkan," kata Suharlina.

Baca juga: Mahasiswa UM Buton Tolak Biaya SPP Normal

ASN di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan itu mengaku memarahi imam desa karena telah meninggalkan tugas di masjid hanya untuk menghadiri acara sosialisasi salah satu Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) Muna di desa tetangga.  

"Saya tegur, karena tidak koordinasi dengan pemerintah desa dia pergi baca doa di acara sosialisasi di desa tetangga. Padahal saat itu dia sementara bertugas di masjid," ungkapnya.  

Wanita berhijab itu tak menampik, bila tegurannya dengan nada suara keras. Namun, Ia tak tahu bila divideokan secara diam-diam dan diupload di FB sehingga viral.

Baca juga: Percepat Penanganan COVID-19: LP3M UMY Fokuskan Engagement

"Saat video itu diupload pertama kali, kami sudah sepakat berdamai. Saya minta maaf karena sudah khilaf dan itu ada surat pernyataannya yang difasilitasi tokoh masyarakat dan BPD," ujarnya.  

Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba tak bisa menyalahkan keduanya (Plt kades dan imam desa). Hanya saja, Ia mengingatkan agar kejadian itu tidak terulang kembali.  

"Harus sering koordinasi. Kita sebagai masyarakat apalagi iman desa harus ikuti aturan yang ada, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan," pungkasnya.

Reporter: Naryo

Editor: Rani Hambali