Wajib Tahu, Ini 6 Etika dalam Berhutang
Reporter
Minggu, 09 Oktober 2022 / 6:37 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu alternatif seseorang saat ingin memenuhi kebutuhan pribadi atau keluarga, namun tidak punya uang adalah berhutang.
Dikutip dompetdhuafa.org, dalam bahasa Arab, hutang disebut dengan Al-Qardh yang secara etimologi artinya adalah memotong.
Sedangkan, menurut syari atau kaidah Islam memiliki makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dan dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada yang memberikan.
Dengan begitu, berhutang juga biasa disebut sebagai pinjaman. Artinya seseorang menerima pinjaman uang dari orang lain.
Melansir yoursay.id, berikut beberapa etika yang wajib diketahui dalam berhutang:
1. Pastikan Mampu Melunasi
Ketika seseorang memegang hak orang lain, sebagai manusia yang bertanggungjawab, kita harus memiliki niat untuk mengembalikannya. Persis seperti saat kita berhutang, artinya sebelum pergi meminjam uang, kita harus yakin bahwa kita dapat melunasi uang tersebut.
Jangan sampai kita meminjam uang tanpa memiliki rencana bagaimana cara mengembalikannya.
2. Tidak Memaksa
Sebenarnya tidak seorang pun di dunia ini yang ingin berhutang. Orang tentu lebih berharap memiliki cukup uang untuk kebutuhan mereka, sehingga tidak perlu susah payah mencari pinjaman. Namun meski berada di masa sulit, tidak dibenarkan untuk memaksa orang lain agar meminjami kita uang.
Sebab kita tidak pernah tau kesusahan dan kepentingan orang lain dengan uang mereka. Bisa jadi mereka hidup mereka lebih sulit dari yang kita kira. Terlebih lagi itu adalah hak mereka untuk memutuskan akan membantu kita atau tidak.
3. Membayar Hutang Segera
Salah satu etika dari berhutang lainnya yaitu segera melunasi ketika kita telah memiliki uang yang cukup. Usahakan mengembalikan sebelum tenggat waktu yang sudah disepakati. Karena dikhawatirkan uang itu justru habis untuk keperluan tidak penting kita sendiri. Dan akhirnya justru membuat kita tidak punya uang ketika telah tiba waktu membayar.
Sebab bisa saja orang yang kita pinjami uang sedang kesusahan memenuhi kebutuhannya karena uangnya kita pinjam.
4. Membayar Walau Tidak Ditagih
Karena mengembalikan uang miliki orang lain adalah kewajiban, tentu kita harus tetap membayar meski orang yang meminjami tidak menagih. Sebab jika kita tidak mengembalikannya sama saja kita mencuri hak orang lain. Kecuali orang itu dengan ikhlas mengatakan bahwa kita tidak perlu melunasi hutang kita.
5. Tidak Marah Ketika Ditagih
Sebagai orang yang dulunya meminta belas kasihan agar dipinjami uang, bukanlah hal bijak jika kita marah saat pemilik uang menagih haknya. Karena kita telah dibantu, justru kita harus memperlakukan orang yang membantu kita dengan baik.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Antisipasi Ular Masuk Rumah di Musim Penghujan
Bila memang saat ditagih kita belum memiliki uang, ada baiknya bila mengatakannya secara baik-baik untuk meminta kelonggaran waktu. Lantas lekas membayarnya.
6. Mengucapkan Terima kasih
Orang yang meminjami kita uang di masa-masa sulit adalah penolong bagi kita. Maka dari itu kita patut berterimakah pada sang pemberi hutang.
Baik saat menerima uang ataupun ketika mengembalikan uangnya. Ucapan terima kasih dapat disampaikan melalui kata-kata maupun dengan hadiah kecil untuk menyenangkan hati orang itu. Dengan begitu mereka tidak akan menyesal telah membantu kita.
Nah, itulah beberapa etika baik yang harus dilakukan saat kamu terpaksa berutang pada seseorang. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin