Wali Kota Serahkan Bantuan Sosial Pekerja dan Korban Angin Puting Beliung

Sumarlin

Reporter

Selasa, 21 September 2021  /  10:40 pm

Wali Kota Sulkarnain Kadir saat menyerahkan bantuan kepada korban angin puting beliung. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menyerahkan bantuan sosial BLT tahap dua bagi pekerja/buruh terdampak COVID-19.

Selain itu, wali kota juga menyerahkan bantuan bagi korban bencana angin puting beliung di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Selasa (21/9/2021).

Plt Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Agusalim, pada kesempatan itu mengatakan, korban angin puting beliung yang terjadi pada Agustus di Kelurahan Kadia, menyebabkan satu rumah mengalami rusak parah, 5 rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan.

"Bapak wali kota memberikan perhatian yang serius dengan memberikan bantuan kepada para korban. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban para korban," kata Agusalim.

Sedangkan pekerja dan buruh terdampak COVID-19 di Kota Kendari sebanyak 3.258 orang. Setelah divalidasi, tersisa 3.169 orang. Khusus di Kecamatan Kadia berjumlah 272 orang.

"Bantuan disalurkan dua tahap. Tahap pertama sudah disalurkan beberapa hari yang lalu, dan sekarang ini tahap kedua. Bantuan senilai Rp 300 ribu disalurkan melalui rekening para penerima," jelas Agusalim.

Sementara korban angin puting beliung berjumlah 6 orang, dengan jumlah bantuan bervariasi tergantung kerusakan yang dialami para korban.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengucapkan terima kasih pada masyarakat yang bersama pemerintah telah melakukan upaya penanganan COVID-19.

Baca juga: Wali Kota Sebut Trans Studio di Kendari Bakal Dibuka Akhir Tahun Ini

Baca juga: Indihome Terganggu, Panselda CASN Kota Beralih ke Astinet

"Kita bersyukur karena status Kota Kendari sudah turun dari level 3 ke level 2. Semua berkat usaha kita semua selama ini dengan disiplin pakai masker, tidak berkerumun, dan rajin cuci tangan," ucap Sulkarnain.

Dia mengatakan, puncak gelombang pertama COVID-19 pada Oktober 2020. Setelah 5 bulan, tepatnya di bulan April 2020, jumlah kasus turun dan tersisa 4 orang.

Tapi gelombang kedua datang dengan varian delta, hanya dalam waktu satu bulan di bulan Mei 2021 kembali meningkat dan puncaknya di bulan Juli, naik menjadi 1200 sampai RS hampir penuh semua oleh pasien COVID-19.

"Tapi berkat kedisiplinan dan kekompakan kita semua, sekarang di RSUD Kota Kendari tinggal 3 pasien. Tidak ada lagi zona merah dan orange, yang ada hanya kuning dan hijau. Kita harus jaga dan pertahankan supaya berikutnya pengumuman PPKM, kita bisa turun ke level 1," harapnya.

Wali kota juga meminta agar tetap waspada dan tetap patuh prokes, karena saat ini ada varian baru lagi yaitu varian Mu dan Lambda.

"Kita berdoa mudah-mudahan varian baru ini tidak masuk di Indonesia. Karena itu kita terus lakukan upaya mitigasi dan penanganan," pungkasnya.

Di akhir sambutannya, wali kota mengatakan, wabah COVID-19 ini mengajarkan bahwa manusia tidak punya daya di hadapan Allah. Setinggi apapun jabatan seseorang, ia tidak punya kemampuan untuk menghindari bila Allah telah berkehendak.

"Semoga kita dihindarkan dari musibah yang tidak sanggup kita pikul," harapnya. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Fitrah Nugraha