5 Pilihan Makanan untuk Anak yang Sering Mimisan
Ahmad Sadar, telisik indonesia
Kamis, 02 September 2021
0 dilihat
Seorang anak yang sering mimisan. Foto: Repro Orami.co.id
" Kondisi mimisan ini akan terjadi ketika pembuluh darah kecil di lapisan hidung pecah sehingga darah keluar "
JAKARTA, TELISIK.ID - Dalam dunia medis, mimisan disebut juga dengan epistaksis. Gangguan kesehatan ini sering ditemui pada anak-anak.
Kondisi mimisan ini akan terjadi ketika pembuluh darah kecil di lapisan hidung pecah sehingga darah keluar.
Penyebabnya juga sangat beragam, termasuk hidung kering, trauma, alergi, dan lain-lain.
Mimisan biasanya terjadi sangat singkat, dan umumnya akan berhenti dalam waktu kurang dari 10 menit.
Dokter umum Muhammad Iqbal Ramadhan mengungkapkan, jika sang anak mengalami hal demikian maka sebaiknya periksakan ke dokter untuk dicari tahu penyebabnya.
“Ditakutkan, ada gangguan dari struktur pembuluh darah di sekitar hidung atau gangguan pembekuan darah. Tapi itu harus diperiksa lebih lanjut,” ucapnya seperti dikutip dari Klikdokter.com, Kamis (2/9/2021).
Kemudian, lanjut dr. Iqbal, ada lima makanan yang bisa menjadi pilhan untuk membantu pembekuan darah dan mencegah mimisan terhadap anak, yaitu:
1. Makanan yang Mengandung Vitamin K
Salah satu makanan yang direkomendasikan untuk anak yang sering mimisan adalah asupan sumber vitamin K, seperti buah stroberi, alpukat, plum, dan buah beri hitam.
Vitamin K bekerja sangat baik dalam membantu proses pembekuan darah, sehingga anak tidak mudah mimisan. Anak yang kekurangan vitamin K juga dapat menyebabkan proses pendarahan yang sulit dihentikan.
"Untuk menangani gangguan pembekuan darah pada anak yang sering mengalami mimisan, harus diberi nutrisi yang kaya vitamin K. Antara lain dikandung oleh sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan telur," ucap dr. Iqbal.
Dengan mengonsumsi asupan tinggi vitamin K diharapkan anak akan lebih jarang mimisan. Ketika mimisan terjadi pun, pendarahan dapat segera berhenti.
2. Makanan yang Mengandung Kalium
Makanan untuk anak yang sering mimisan berikutnya adalah yang kaya kalium. Mineral kalium dapat bekerja menyeimbangkan cairan tubuh, sehingga mencegah mimisan kembali terjadi.
Kalium juga mencegah terjadi dehidrasi saat anak mimisan, sekaligus membantu menghentikan pendarahan yang terjadi.
Beberapa jenis makanan yang tinggi kandungan kalium di antaranya stroberi, ceri, tomat, pisang, alpukat, dan ubi jalar.
3. Makanan dengan Kandungan Vitamin C Tinggi
Melansir Welcomecure.com bahwa vitamin dalam makanan sehari-hari berperan penting dalam menjaga mekanisme perdarahan dan faktor pembekuan dalam tubuh. Vitamin C adalah mikronutrien penting untuk tujuan tersebut.
Kekurangan vitamin C disebut dapat menyebabkan kapiler darah tipis dan rapuh hingga meningkatkan risiko perdarahan.
Beberapa makanan yang kaya vitamin C termasuk buah jeruk, limau, gooseberry, paprika merah dan kuning, minyak canola, kubis, serta brokoli.
Memberikan asupan tinggi vitamin C juga dapat membantu meningkatkan sistem imun pada anak sehingga tidak mudah sakit.
4. Makanan yang Tinggi Zat Besi
Makanan untuk anak mimisan berikutnya adalah yang kaya zat besi. Dijelaskan dr. Iqbal, zat besi sangat penting untuk anak yang sering mengalami mimisan untuk mencegah anemia.
Zat besi juga berguna untuk mencegah terjadinya pendarahan ketika anak mengalami mimisan.
Kekurangan zat besi diketahui dapat memicu anemia penyebab kelesuan, memar, dan kehilangan darah yang menyebabkan epistaksis lebih lanjut.
Konsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi, seperti daging merah, hati, makanan laut, seperti lobster, sayuran hijau, kacang-kacangan, kurma, wortel, dan buah bit.
Baca Juga: Teripang Emas yang Kaya Manfaat, Bisa Mencegah Kanker
Baca Juga: Ingin Tubuh Tetap Bugar, Lakukan Olahraga Singkat Ini Setiap Pagi
5. Makanan yang Mengandung Zinc
Dilansir dari health.howstuffworks, bahwa zinc adalah nutrisi penting yang dapat membantu menjaga pembuluh darah dalam tubuh.
Anda bisa membantu si kecil mencukupi kebutuhan zinc dengan memberinya makanan seperti buncis, kacang-kacangan, kismis, ayam, roti berserat tinggi, dan beras merah.
Pastikan si kecil mendapatkan cukup nutrisi dari makanan untuk anak mimisan di atas. Namun perhatikan, apabila mimisan terjadi lebih dari 20 menit atau akibat cedera kepala, anak mungkin membutuhkan penanganan langsung dokter.
Selain makanan, ada pula bahan alami yang bisa Anda coba untuk mengobati mimisan. Melansir Hellosehat.com berikut bahan tersebut.
- Es Batu
Setelah Anda menjepit batang hidung dan darah mimisan yang mengalir mulai berkurang, siapkan es batu dan bungkus dengan kain lembut.
Jangan pernah menempelkan es batu langsung pada hidung karena hal tersebut berisiko menyebabkan kerusakan jaringan.
Setelah es batu dibungkus kain, kompres pada bagian luar hidung Anda selama beberapa menit.
Dengan menempelkan es batu yang dibungkus kain, Anda dapat menghentikan perdarahan dengan cara menyempitkan pembuluh darah pada bagian hidung.
- Air garam atau saline
Mimisan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah udara yang terlalu dingin dan kering.
Untuk itu, Anda membutuhkan obat rumahan berupa air garam alias larutan saline untuk meredakan mimisan akibat udara dingin dan kering.
Air garam akan membantu melembapkan lapisan dalam hidung dan mengurangi iritasi pada selaput hidung.
Garam juga ampuh untuk mempersempit aliran pembuluh darah di hidung, sehingga perdarahan akan berhenti.
Untuk mengobati mimisan dengan air garam, larutkan garam dalam air hangat. Setelah itu, basahi kapas dengan air garam tersebut.
Sambil sedikit mendongakkan kepala Anda, teteskan air garam secukupnya dari kapas melalui lubang hidung.
- Daun sirih
Selama ini mungkin Anda hanya mendengar manfaat daun sirih yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi mimisan dari orangtua atau orang-orang di sekitar Anda.
Ternyata hal tersebut benar adanya. Dalam beberapa penelitian memang disebutkan jika daun sirih memiliki kemampuan untuk membantu tubuh untuk mempercepat penyembuhan luka, yang bisa Anda gunakan sebagai cara menghentikan mimisan. (C)
Reporter: Ahmad Sadar
Editor: Fitrah Nugraha